Jakarta (ANTARA/JACX) - Perhatian masyarakat terhadap keamanan data pribadi di sejumlah layanan swasta ataupun lembaga pemerintah mulai meningkat setelah marak kasus peretasan data dari situs pemerintah, terutama oleh peretas bernama Bjorka.

Pemerintah pun bereaksi, salah satunya, dengan pembentukan tim khusus untuk mengatasi serangan siber, terutama dari peretas Bjorka.

Tim khusus itu terdiri dari Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.

Namun di media sosial Twitter, muncul sejumlah unggahan yang menyebut peretas Bjorka tertangkap oleh polisi.

Unggahan-unggahan video itu mendapatkan ribuan komentar dan disukai puluhan ribu pengguna lain Twitter.

Dalam tampilan video itu, tampak seorang laki-laki yang mengendarai sepeda motor ditangkap anggota kepolisian, bahkan dalam unggahan lain tampak penangkapan laki-laki diklalim terjadi di Bekasi.

Namun, benarkah peretas data-data situs pemerintah Bjorka telah tertangkap polisi?

Unggahan hoaks satir yang mengklaim peretas Bjorka telah ditangkap polisi. (Twitter)

Penjelasan:
Penelusuran ANTARA, sejumlah unggahan video yang diklaim sebagai penangkapan peretas bernama Bjorka merupakan unggahan satir terkait aksi peretasan yang marak dalam dua bulan terakhir serta bagaimana sikap pemerintah terhadap peretas itu.

Sebagai sosok yang paling dicari di Tanah Air, penangkapan Bjorka tentu akan jadi pencapaian tim khusus yang terdiri dari BSSN, BIN, dan Ditsiber Bareskrim Polri.

Namun, tidak ditemukan sumber resmi dari tim khusus untuk mengatasi serangan siber itu terkait penangkapan Bjorka.

Unggahan pertama yang diklaim sebagai video penangkapan Bjorka dapat juga dilihat pada unggahan video YouTube berjudul "RAZIA LUCU | POLISI BULAN SABIT | SIAPA NAMANYA?? DIMANA RUMAHNYA??".

Sementara, unggahan lainnya dapat ditemukan kemiripan gambar pada situs Rancah Post.

Situs Rancah Post melaporkan terdapat warga yang tidak menggunakan masker di Bekasi ketika Indonesia menghadapi kasus COVID-19 yang tinggi pada 2020.

Pria yang tampak marah-marah ketika dihampiri petugas kepolisian itu justru mengancam akan menghancurkan dunia.

Terkait penelusuran terhadap peretas Bjorka, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian mengatakan masih dilakukan penelusuran latar belakang peretas Bjorka.

Hinsa mengatakan BSSN berkoordinasi dengan Bareskrim Polri untuk melacak jejak digital guna mengetahui latar belakang peretas "Bjorka".

“Sedang kita telusuri,” kata Hinsa di Kantor BSSN, dikutip dari berita ANTARA.

Sementara dalam laporan lain ANTARA, Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan pelaku peretasan yang mengaku sebagai "Bjorka" telah teridentifikasi oleh Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri berdasarkan penyelidikan yang telah dilakukan.

Klaim: Peretas Bjorka ditangkap polisi
Rating: Hoaks satir

Cek fakta: Hoaks! Anak 13 tahun asal China retas Facebook

Baca juga: Pakar: Peretasan Bjorka momentum untuk libatkan talenta keamanan siber

Baca juga: Mahfud MD pastikan belum ada rahasia negara bocor

Pewarta: Tim JACX
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2022