Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Kepala Pos Indonesia Cabang Lumajang Dani Firmansyah mengatakan penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dipastikan selesai pekan ini atau pada Jumat (16/9).
"Sejumlah 83.858 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Lumajang akan menerima BLT BBM paling lambat pada 16 September 2022 sesuai jadwal yang kami terbitkan," katanya di Kantor Pos Lumajang, Rabu.
Baca juga: 7.793 PKM Kota Mojokerto terima BLT BBM
Menurutnya, proses penyaluran BLT dampak kenaikan BBM di Kabupaten Lumajang berjalan lancar hingga hari keempat penyaluran atau sudah mencapai 60 persen dari total KPM yang sudah menerima bantuan sosial tersebut.
"Insya Allah pada hari Jumat (16/9) itu jadwal terakhir, sehingga bisa tuntas 100 persen karena nantinya pasti ada keterangan tersalur dan tidak tersalur dalam sistem," tuturnya.
Ia mengatakan, masing-masing KPM menerima BLT BBM sebesar Rp500 ribu pada tahap pertama dengan rincian BLT BBM Rp300 ribu untuk pencairan dua bulan yakni September dan Oktober, kemudian ditambah Bantuan Pangan Nontunai (BNPT) sebesar Rp200 ribu.
Baca juga: Sebanyak 97 ribu KPM di Kabupaten Ngawi terima BLT BBM
"BBM BLT itu ada dua tahap, sehingga yang dibayarkan saat ini untuk September dan Oktober dengan anggaran setiap bulannya Rp150 ribu ditambah BPNT atau bansos sembako bulan September sebesar Rp200 ribu. Jadi per KPM mendapatkan Rp500 ribu," katanya.
Dani menjelaskan bahwa proses penyaluran bantuan sosial dampak kenaikan BBM tersebut ada tiga mekanisme yakni penyaluran dilakukan di kantor pos setempat, kemudian dilakukan di masing-masing balai desa untuk memudahkan KPM yang tempat tinggalnya jauh dari Kantor Pos, dan diantarkan langsung ke rumah KPM.
Baca juga: Surabaya targetkan penyaluran BLT BBM tahap pertama selesai 14 hari
"Penyaluran di rumah KPM dilakukan jika penerima dalam keadaan sakit atau sudah lanjut usia, sehingga tidak bisa bepergian. Petugas akan mendatangi rumahnya dan memberikan BLT BBM itu," ujarnya.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022