Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan pengelolaan keuangan perusahaan-perusahaan BUMN terus ditingkatkan agar dapat memberikan keuntungan kepada negara. "BUMN harus benar-benar sehat dikelola profesional dan meninggalkan perilaku lama, yaitu KKN yang merusak BUMN kita. Jadi jangan bangga menjadi dirut 'PT Rugi Abadi dan komisaris Sukar Maju'," kata Presiden dalam peresmian Pabrik Pupuk Kujang I B di Cikampek, Karawang, Senin. Presiden juga meminta agar pimpinan BUMN jangan menggoda penguasa untuk melakukan KKN seperti dengan melakukan "mark up" atau melakukan pembelian barang fiktif. "Penguasa juga jangan mengajak pengusaha dan BUMN untuk berkolusi," katanya. Lebih jauh, Presiden meminta agar perusahaan BUMN memberikan keuntungan bagi kemajuan negara dan bukan menjadi beban negara. Khusus bagi pimpinan PT Pupuk Kujang, Presiden meminta agar uang rakyat yang dipakai dalam pembangunan pabrik pupuk dikelola secara transparan dan akuntable, sehingga benar-benar dirasakan manfaatnya oleh rakyat. "Sebagai BUMN, PT Pupuk Kujang harus mempertanggungjawabkan dana sebesar Rp2,7 triliun yang dipakai untuk membangun pabrik ini bermanfaat untuk rakyat," katanya. Pabrik pupuk Kujang I B ini dibangun pada 27 Desember 2002 dengan dana sebesar 34,6 juta Yen yang 85 persen dananya merupakan pinjaman dari Japan Bank International Cooperation (JBIC) dan 15 persen dari ekuiti Pupuk Kujang. Dengan beroperasinya pabrik ini, maka produksi pupuk Kujang mencapai 1,14 juta ton per tahun, sehingga meningkatkan produksi pupuk nasional menjadi 7,87 juta ton per tahun.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006