Jakarta (ANTARA) - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA sebagai BUMN konstruksi mencatatkan kontrak baru sebesar Rp14,6 triliun sampai dengan Juli tahun ini.
"WIKA sampai dengan Juli 2022 telah mengantongi kontrak baru senilai Rp14,6 triliun, sehingga total order book perseroan sampai Juli tahun ini mencapai Rp67,4 triliun," ujar GM Investor Relations WIKA Tengku Temmy Rifindo dalam Public Expose 2022 secara daring di Jakarta, Selasa.
Kontrak baru ini banyak didominasi oleh proyek pemerintah, seperti proyek pendukung pelaksanaan Presidensi G20 yang terdiri dari revitalisasi VVIP Bandara Halim Perdanakusuma, revitalisasi bandara VVIP I Gusti Ngurah Rai, preservasi jalan dan jembatan di Bali.
Preservasi itu meliputi ruas Simpang Pesanggaran – Nusa Dua, Jimbaran – Uluwatu dan Penataan Lanskap Bundaran, Pedestrian, serta Median Ruas Jalan Bandara Ngurah Rai.
Proyek pendukung lainnya adalah Proyek Peningkatan, Pembangunan Jalan dan Jembatan di wilayah Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: WIKA Fokus Rampungkan Proyek Penunjang G20
Sebelumnya berhasil membukukan laba kotor sebesar Rp627,24 miliar pada kuartal II 2022 atau meningkat sebesar 14,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sesuai dengan laporan keuangan hingga 30 Juni 2022.
Capaian ini didukung oleh penjualan perseroan sebesar Rp7,18 triliun yang juga mengalami kenaikan sebesar 6,2 persen secara tahunan.
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito menyampaikan peningkatan performa penjualan ditunjukkan oleh segmen infrastruktur dan gedung yang naik 2 persen, segmen industri penunjang konstruksi naik sebesar 9,8 persen.
Sedangkan pada segmen realty & properti yang bertumbuh 167,6 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, yang sebagian besar pendapatannya dikontribusi oleh bisnis perhotelan sebagai buah dari dijalankannya proses holding hotel BUMN oleh anak usaha WIKA yaitu WIKA Realty.
Baca juga: WIKA raih dua proyek untuk pembangunan IKN Nusantara
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022