Jakarta (ANTARA) - Masyarakat semakin hari menginginkan kemudahan dalam segala hal, termasuk layanan keuangan yang kini sudah menyebar hampir ke seluruh Indonesia, terutama di perkotaan.
Kondisi itu di antaranya tercermin dari data Bank Indonesia (BI) yang mencatat peningkatan transaksi ekonomi dan keuangan digital, ditopang oleh meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking.
Nilai transaksi uang elektronik (UE) pada Juli 2022 tumbuh 39,76 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) mencapai Rp35,5 triliun dan nilai transaksi digital banking meningkat 27,82 persen (yoy) menjadi Rp4.359,7 triliun sejalan dengan normalisasi mobilitas masyarakat.
PT Bank Sinarmas Tbk. menjadi salah satu bank yang terus menggencarkan digitalisasi, terutama sebagai alat perang utama dalam menghadapi krisis yang belakangan ini melanda Indonesia.
Sebagai bagian dari Sinar Mas Financial Services, Bank Sinarmas mengembangkan aplikasi mobile banking bernama SimobiPlus untuk membuat layanan keuangannya semakin terdigitalisasi.
Aplikasi SimobiPlus memiliki berbagai keistimewaan yang memudahkan nasabah, antara lain seperti fingerprint login hingga view transaction. Bagi nasabah yang memiliki lebih dari satu rekening baik itu rekening tabungan, rekening giro, kartu kredit, investasi reksadana, serta asuransi, semuanya pun sudah terintegrasi di SimobiPlus.
Dengan SimobiPlus, nasabah juga bisa membuka rekening secara daring atau online melalui fitur Digital Account Opening, mengajukan kartu kredit, membuka hingga menutup deposito tanpa perlu ke kantor cabang, membayar tagihan kartu kredit bank lainnya, membeli pulsa, serta membeli token listrik.
Menggandeng peritel terkemuka Alfacart.com, Bank Sinar Mas meluncurkan Simas Catalog di aplikasi Simobiplus untuk memudahkan pengguna membayar transaksi belanja. Kerja sama tersebut melengkapi kolaborasi yang telah berjalan dengan Alfamart, seperti penggunaan kartu debit dan kartu kredit co-branding Alfamart untuk berbelanja di gerai Alfamart.
Selain itu, pengguna aplikasi Simobiplus pun kini bisa melakukan penyetoran dan penarikan uang tunai di seluruh gerai Alfamart.
Bank Sinarmas turut melakukan inovasi digital dengan menghadirkan asisten virtual berupa chatbot bernama Prissa atau Personal Intelligent Sales and Service Assistant, yang siap melayani tanya jawab melalui WhatsApp di nomor +6288221500153.
Dengan berbagai inovasi yang terus digencarkan, layanan mobile banking Bank Sinarmas pun mendapatkan pengakuan internasional, yakni dalam 9th Annual Retail Banker Asia Trailblazer Awards 2018 di Singapura. Penghargaan yang diraih yaitu di bidang Excellence in Mobile Banking.
“Kami akan terus mengembangkan teknologi digital di ponsel pintar agar nasabah dimudahkan bertransaksi dan bisa lebih baik mengelola keuangannya hanya dengan satu aplikasi saja,” ungkap Direktur Consumer Banking Bank Sinarmas Soejanto Soetjijo.
Tak hanya Bank Sinarmas, sebagai salah satu bagian Sinar Mas Financial Services lainnya, Sinarmas Sekuritas turut menggencarkana digitalisasi untuk mempermudah nasabah dengan meluncurkan aplikasi investasi SimInvest untuk melayani kebutuhan investasi yang mudah, cepat, dan aman, terutama bagi para investor ritel milenial.
Aplikasi SimInvest dapat diunduh dari Google Play Store atau App Store dan memungkinkan investor berinvestasi saham dan reksadana sekaligus dari satu platform. Tampilan SimInvest yang menarik menawarkan ragam fitur yang lengkap bertujuan memudahkan investor saat bertransaksi.
Lewat aplikasi SimInvest, nasabah Sinarmas Sekuritas dapat dengan mudah mendaftar, serta mudah berinvestasi baik saham maupun reksadana. Selain itu, nasabah dapat dengan mudah melakukan pemesanan, memantau rekam jejak dan portfolio, serta mengatur watchlist yang bisa disesuaikan sendiri.
Berbagai kemudahan ini juga dilengkapi dengan penawaran biaya transaksi baru untuk bertransaksi dari Sinarmas Sekuritas yang sangat kompetitif.
100 tahun Eka Tjipta Widjaja
Masifnya digitalisasi yang dilakukan Bank Sinarmas dan Sinarmas Sekuritas di tengah hantaman krisis tak terlepas dari misi Sinar Mas untuk Indonesia serta Sinar Mas dan Keberagaman, yang berkaca dari semangat pantang menyerah sang founding father, Eka Tjipta Widjaja.
Merantau sejak kecil dari Tiongkok ke Makassar pada tahun 1938 bersama ibunya, Eka membantu ayahnya yang memang sudah tinggal di Tanah Air terlebih dahulu, untuk berjualan sedari umur sembilan tahun.
Melansir laman resmi Sinar Mas, Eka kecil bahkan memiliki metode berdagang unik tersendiri saat itu, yakni dengan menghampiri setiap rumah warga di sekitar tokonya. Dengan demikian dirinya tidak mau hanya duduk menjaga toko kecil ayahnya.
Berawal dari menjajakan dagangan ayahnya menggunakan sepeda, Eka gemar menabung dan hasilnya dipakai untuk merenovasi rumah orangtuanya serta membeli becak untuk membawa barang dagangannya.
Pada umur 15 tahun, ia pun mengembangkan bisnis dan mencoba berbagai bidang, mulai dari kopra, kelapa sawit, dan kertas.
Meski sempat gagal menjalani bisnis kopra, Eka Tjipta Widjaja tak tinggal diam. Ia pun meresmikan CV Sinar Mas di Surabaya, yang disusul dengan pembangunan pabrik minyak goreng serta pabrik kertas dan bubur kertas.
Kemudian pada tahun 1965, Sinar Mas mulai menapaki ibu kota Jakarta. Setelah sukses dengan bisnis kertas dan sawit, perusahaan ini mengembangkan bisnis di sektor layanan keuangan seperti asuransi dan perbankan.
Saat krisis ekonomi terjadi di tahun 1998, Sinar Mas mulai beroperasi secara komersial di bidang penyediaan energi, perdagangan besar, serta infrastruktur telekomunikasi.
Sinar Mas juga membentuk pilar baru, mulai dari industri telekomunikasi melalui Smartfren, industri pengembang dan real estat mencakup Sinar Mas Land, pilar kesehatan mencakup Eka Hospital,organisasi kemanusiaan seperti Yayasan Dharma Eka Tjipta, dan pendidikan seperti Sinar Mas World Academy.
Tahun 2014, Sinar Mas resmi menjajaki ranah digital melalui Sinar Mas Digital Venture dan akan terus berinovasi sesuai perkembangan era dan teknologi.
Dengan demikian secara keseluruhan Sinar Mas kini memiliki tujuh pilar bisnis, yakni Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas, Sinar Mas Agribusiness and Food, Sinarmas Land, Sinar Mas Financial Services, Sinar Mas Communication and Technology, Sinar Mas Energy and Infrastructure, serta Sinar Mas Healthcare.
Meski kini sang founding father telah tiada, semangatnya terus mengalir di setiap lini bisnis Sinar Mas. Pada tahun ini, grup bisnis tersebut memperingati 100 tahun kelahiran Eka Tjipta Widjaja.
Semangat pria yang memiliki nama lain Oei Ek Tjhong tersebut tentunya patut dicontoh, pasalnya Eka muda tercatat sudah pernah mengalami bangkrut sebanyak empat kali. Namun, kegagalan tersebut rupanya tidak dijadikan alasan untuk mundur.
“Kesulitan apapun yang dihadapi, asal punya keinginan untuk berjuang, pasti semua kesulitan bisa diatasi," ucap Eka kala itu.
Pemberdayaan masyarakat
Gemar membantu orang lain juga menjadi salah satu kunci sukses Eka Tjipta Widjaja. Maka dari itu, Sinar Mas Grup terus memberdayakan ekonomi masyarakat agar pada akhirnya bisa membawa Indonesia lebih maju.
Tujuh pilar Sinar Mas masing-masing mengemban tugas dengan perannya dalam memberdayakan masyarakat. Sinar Mas Communication and Technology, salah satunya, melalui Smartfren.
Smartfren memiliki suatu komunitas bernama Smartfren Community yang menjadi wadah bagi masyarakat untuk mengembangkan bisnisnya.
Sejak diresmikan tahun 2015, Smartfren Community memiliki hampir 40 ribu anggota yang tersebar di 16 kota.
Asep Jalal, merupakan satu dari puluhan ribu anggota Smartfren Community yang sangat terbantu dengan pemberdayaan tersebut.
"Dengan bergabungnya saya di Smartfren Community, omzet saya terus bertambah," ucap Asep.
Setidaknya terdapat dua keuntungan utama yang didapat oleh Penjual Aren Brownies Garut (ABG) ini, yakni menambah wawasan memasarkan dagangan secara online, serta menghubungkan dirinya dengan komunitas di seluruh kota Indonesia.
Tak hanya melalui Sinar Mas Communication and Technology, pemberdayaan masyarakat juga antara lain dilakukan melalui Sinar Mas Financial Services yakni Asuransi Sinar Mas.
Asuransi Sinar Mas memiliki Rumah Kreatif Sinar Mas yang berdiri sejak Juli 2016 dan telah mengadakan berbagai pelatihan seperti pelatihan tie dye dengan konsep eco fashion dan zero waste, pelatihan kemasan dengan daur ulang kertas, pelatihan inovasi dan diversifikasi produk berbasis kopi, pelatihan pengembangan kemasan produk, dan pelatihan Bahasa Inggris.
Berkat berbagai pelatihan tersebut, tercatat peningkatan pendapatan masyarakat yang mengikutinya mencapai hingga lebih dari 300 persen.
Fitri Gultom, merupakan salah satu perajin kain Humbang Shibori dari Sumatera Utara yang merasakan manfaat tersebut.
Kain Humbang Shibori merupakan kait ikat celup yang mengangkat konsep eco fashion, dengan menggunakan pewarna alami yang berasal dari kunyit, kayu jati, dan kulit jengkol.
Kini kain Humbang Shibori telah mendunia dan pernah digunakan dalam ajang fashion show di Kanada, selain dipasarkan ke luar negeri,.
"Hingga saat ini, Asuransi Sinar Mas tetap membina kami, para perajin kain Humbang Shibori," tutur Fitri.
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2022