Lantai hutan dalam kondisi sangat kering dan mudah terbakar

Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di semua daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Waspadai semua daerah di NTT saat ini berstatus sangat mudah terjadinya karhutla," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi dalam keterangan yang diterima di Kupang, Selasa.

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan peringatan kebakaran hutan dan lahan di NTT yang berlaku pada 13 September 2022.

Agung menjelaskan tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah pada 22 kabupaten/kota di NTT berstatus merah atau sangat mudah terbakar.

Baca juga: Lahan kering yang terbakar di Labuan Bajo seluas 25 hektare


"Artinya kondisi alang-alang dan dedaunan yang biasanya menutupi lantai hutan dalam kondisi sangat kering dan sangat mudah terbakar," katanya.

Oleh sebab itu masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi karhutla dengan menghindari aktivitas yang menimbulkan titik api di area terbuka.

Agung mengatakan umumnya peristiwa karhutla terjadi akibat aktivitas masyarakat baik disengaja maupun tidak seperti membuka lahan dengan cara membakar.

Selain itu juga membuang puntung rokok secara sembarangan di area terbuka yang terdapat tumpukan rumput atau daun kering yang mudah tersambar api.

"Aktivitas yang memicu titik api seperti ini yang harus dihindari karena kondisi lapisan atas permukaan tanah sangat mudah terbakar," katanya.

Agung menambahkan kondisi angin kencang yang bersifat kering di saat musim kemarau juga membuat titik api cepat membesar dan meluas serta lebih sulit untuk dipadamkan.

Baca juga: NTT antisipasi karhutla pada musim kemarau

Baca juga: BMKG: Sebagian besar wilayah NTT berstatus sangat mudah karhutla

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022