Jakarta (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengharapkan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus meningkatkan kualitas layanan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, menyusul tren arus logistik rute Jawa-Bali yang makin meningkat.

Harapan itu disampaikan Gubernur Khofifah saat menerima kunjungan kerja silaturahmi Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi bersama jajaran di Gedung Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, seperti disampaikan dalam rilis ASDP yang diterima di Jakarta, Senin.

Pada kesempatan itu, Khofifah secara lugas mengapresiasi ASDP dalam memodernisasi layanan penyeberangan di Pelabuhan Merak, Banten, dan Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

Ia pun berharap Pelabuhan Ketapang, yang menghubungkan Jawa dengan Bali, mengalami peningkatan kualitas layanan, sehingga memberikan pengalaman menyeberang yang mengesankan bagi pengguna jasa.

"Pelabuhan Ketapang dan juga Gilimanuk, Bali, adalah penyambung wisata antara Jawa-Bali. Saya berharap ASDP berperan dalam meningkatkan kualitas layanan penyeberangan dari segi pelabuhan, jasa, maupun kapal agar masyarakat mendapatkan pengalaman menyeberang lebih membahagiakan dan lebih nyaman," ujarnya.

Pelabuhan Ketapang menjadi simpul penting perjalanan wisata ke Pulau Dewata. Para wisatawan bisa menikmati perjalanan darat yang menyenangkan dalam perjalanan liburan ke Bali dengan menggunakan kapal feri via rute Ketapang-Gilimanuk. Perjalanan kapal feri dari Ketapang menuju Gilimanuk relatif singkat, hanya sekitar 50 menit.

Saat kunjungan kerja memantau Angkutan Lebaran 2022 lalu, Gubernur Khofifah juga mengapresiasi ASDP yang telah menerapkan reservasi tiket secara daring (e-ticketing) Ferizy.

Layanan digitalisasi Ferizy ini dinilai telah membantu dan memudahkan masyarakat bepergian menggunakan kapal penyeberangan di Pelabuhan Ketapang.

Pelabuhan Ketapang merupakan salah satu pelabuhan penyeberangan tersibuk di Indonesia yang dikelola ASDP selain Gilimanuk, Bakauheni, dan Merak.

Berdasarkan data Cabang Ketapang, pada periode Januari-Agustus 2022, telah melayani 6,84 juta penumpang baik pejalan kaki maupun penumpang di dalam kendaraan dan total kendaraan yang diangkut sebanyak 2,016 juta unit.
Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, yang dikelola PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). ANTARA/HO-PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)


Perkuat pariwisata dan logistik

Gubernur Khofifah menambahkan keberadaan Pelabuhan Ketapang telah mendukung konektivitas dan kemudahan transportasi baik manusia maupun barang, sehingga meningkatkan perekonomian khususnya sektor pariwisata dan logistik khususnya di Jatim dan Bali.

Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi menyampaikan bahwa apresiasi dan harapan Gubernur Jatim tersebut tentunya menjadi motivasi yang memacu semangat bagi ASDP agar terus memberikan layanan yang semakin baik ke depannya.

"Apresiasi dan harapan Bu Gubernur ini memacu ASDP untuk memberikan pelayanan yang berkualitas bagi pengguna jasa di rute Ketapang-Gilimanuk. Tidak hanya sebagai penyambung urat nadi wisata ke Bali, namun Pelabuhan Ketapang juga diharapkan menjadi penunjang kelancaran arus barang, membantu menurunkan beban logistik ke wilayah Indonesia tengah dan timur khususnya NTB, serta mengurangi beban jalan angkutan darat menuju Bali," ujarnya.

Lintasan Ketapang-Gilimanuk menjadi penyokong jalur logistik Jawa-Bali. Data produksi menunjukkan tren yang terus meningkat meskipun di tengah COVID-19 yang beberapa kali dilakukan pengetatan aktivitas perjalanan penumpang dan kendaraan pribadi.

Pada 2020, total penumpang yang dilayani di lintasan Ketapang-Gilimanuk mencapai 7,33 juta orang dan kendaraan sebanyak 2,61 juta unit. Khusus angkutan logistik yang didominasi truk mencapai 1,32 juta unit.

Lalu, pada 2021, Cabang Ketapang mencatat total 6,46 juta penumpang dan 2,28 juta kendaraan. Khusus logistik yang didominasi truk mencapai 1,23 juta atau turun 6,5 persen dibandingkan 2020.

Sedangkan, periode Januari-Agustus 2022, Cabang Ketapang melayani angkutan logistik yang didominasi truk mencapai 850 ribu unit. Periode sama pada 2020, angkutan logistik mencapai 903 ribu dan 2021 sebanyak 818 ribu unit.

"Sejak awal pandemi, pemerintah sangat mendukung aktivitas logistik melalui penyeberangan, di mana tidak ada pembatasan bagi angkutan barang demi menyokong stabilitas bahan pokok di seluruh daerah. Jika melihat angka, tren pengangkutan logistik melalui feri terus meningkat tiap tahunnya dan ini yang menjadi tumpuan kelangsungan bisnis ASDP. Per Agustus kita sudah melayani truk sekitar 850 ribu unit, tentunya hingga akhir tahun 2022 akan terus meningkat menjelang Angkutan Natal dan Tahun Baru," sebut Ira.

Baca juga: ASDP gandeng INKA kerja sama fasilitas kapal dan pelabuhan

Baca juga: Trafik meningkat, ASDP wajibkan pembelian tiket secara online

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022