Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mendukung kegiatan balap sepeda Tour de Muria digelar setiap tahun karena sebagai olahraga yang dikombinasikan untuk mempromosikan potensi daerah.

"Kegiatan Tour de Muria ini memang baru pertama kali digelar di Kudus, tetapi karena tujuannya tidak hanya mempopulerkan olahraga sepeda melainkan juga untuk mempromosikan potensi alam di Kudus dan sekitarnya kami dukung menjadi kegiatan tahunan," kata Bupati Kudus Hartopo di Kudus, Minggu.

Dengan hadirnya pembalap sepeda dari berbagai daerah di Tanah Air, dia berharap, akan turut menggerakkan roda perekonomian di Kudus, terutama dari sektor penginapan, kuliner serta kerajinan yang menjadi ciri khas Kota Kudus.

Ia optimistis ketika menjadi agenda tahunan, maka bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kudus karena roda perekonomian masyarakat yang bergerak di berbagai bidang usaha turut bergerak.

Jika menjadi agenda tahunan, maka di Kudus juga meningkatkan minat investor untuk berinvestasi di bidang usaha penginapan karena ternyata banyak pebalap sepeda yang kesulitan mendapatkan tempat penginapan.

Baca juga: Pendaftaran dibuka, Tour of Kemala undang atlet dan pegiat sepeda

Ketua Panitia Tour de Muria 2022 Hendra Darmanto mengungkapkan sedikitnya 600 pebalap sepeda dari berbagai daerah di Tanah Air bakal ambil bagian dalam ajang tersebut.

Sebetulnya, imbuh dia, peminatnya cukup banyak, namun karena masih pandemi sehingga pesertanya dibatasi 600 pembalap.

"Mudah-mudahan berjalan lancar dan tidak ada hambatan sehingga semua pembalap bisa sampai garis finis," ujarnya.

Lomba balap sepeda yang digelar ini, kata dia, konsepnya memang olah raga sambil mempromosikan potensi alam sekitar. Sehingga di setiap titik disediakan makanan khas daerah setempat, karena rutenya hampir 160 kilometer yang melintasi Kabupaten Kudus, Jepara dan Pati.

Rute lomba yang disajikan, imbuh dia, tergolong baru dan belum pernah dilalui para pembalap sepeda karena selama ini mereka melalui jalur utama, sedangkan yang dilalui jalur sekunder, namun kondisinya cukup bagus karena sebelumnya ada perbaikan jalan yang rusak.

Baca juga: Pebalap sepeda Wiji Lestari masih perlu tambah jam terbang
Baca juga: Bernard tempati peringkat 14 dunia jelang Kejuaraan Dunia Trek 2022

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022