Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR Agung Laksono mengatakan kunjungan Komisi I DPR ke Australia bermaksud untuk melobi parlemen setempat agar melakukan desakan terhadap Pemerintah Australia untuk menarik kembali visa yang diberikan kepada warga Papua. "Pemberian visa itu tidak berdasar dan mengandung standar ganda," kata Agung dalam jumpa pers setelah menerima anggota Komisi I DPR yang akan berangkat ke Australia. Agung menambahkan waktu lalu ada warga dari negara lain yang meminta visa pada Australia tapi permintaan itu tak penuhi. "Ini `double standard`," katanya. Agung mengatakan alasan bahwa pemberian visa itu disebabkan terjadi "genocide", pengejaran dan pembunuhan terhadap warga Papua merupakan alasan yang tak berdasar. Menurut Agung, delegasi DPR yang akan mengunjungi Parlemen Australia itu merupakan delegasi resmi dan bukan bersifat pribadi-pribadi sebagaimana diberitakan koran-koran. "Karena biayanya tak ada, maka ditanggung secara pribadi," katanya. Agung mengemukakan kunjungan delegasi DPR ke Parlemen Australia itu juga untuk membicarakan perlakuan buruk aparat Australia terhadap para nelayan Indonesia. "Tapi kunjungan ini bukan untuk merespons karikatur Presiden SBY yang dibuat oleh koran Australia," tambahnya. Menurut Agung, pembuatan karikatur oleh media massa merupakan bagian dari kebebasan pers dan tidak perlu diperdebatkan lebih lanjut. Sementara itu, Theo L Sambuaga, Ketua Komisi I DPR yang akan memimpin delegasi ke Parlemen Australia, mengatakan bahwa rencana kunjungan ke Australia sudah ditetapkan jauh sebelum ada karikatur tentang Presiden SBY. "Tapi kita protes keras terhadap pembuat karikatur. Itu sangat menjijikkan. Jelas menghina. Mengherankan koran sebesar The Weekend Australian membuat karikatur seperti itu. Tapi bukan untuk memprotes karikatur itu tujuan kunjungan kita ke Australia," kata Theo. Delegasi yang akan mengunjungi Parlemen Australia itu adalah para anggota Komisi I DPR terdiri atas Yuddi Chrisnandi (FPG), Happy Bone Zulkarnaen (FPG), Effendi Simbolon (FPDIP), Ali Mochtar Ngabalin (FBPR, Jeffrie Masie (FPDS) dan Jamaluddin Malik (FPAN) dan anggota DPR dari Papua. Delegasi akan dipimpin Theo L Sambuaga. Agung menjelaskan sebelum kunjungan dilakukan, delegasi akan bertemu dengan Panglima TNI, Marsekal TNI Djoko Suyanto dan Kapolri Jenderal Polisi Sutanto untuk mendapat masukan. (*)
Copyright © ANTARA 2006