Keberhasilan itu bukan tanpa kerja keras. Harus ada usaha sungguh-sungguh dan ketekunan untuk mencapainya.

Depok (ANTARA) - Mahasiswi Program Studi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Novita Furia Putri, terpilih menjadi wisudawan terbaik Program Pendidikan S1 pada Wisuda UI 2021/2022 dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,97.

"Kunci mendapatkan prestasi dan meraih predikat cumlaude adalah dengan belajar mengatur waktu dan energi yang kita punya," kata Novita di kampus UI Depok, Jawa Barat, Minggu (11/9).

UI melakukan wisuda tatap muka pertama kali sejak pandemi COVID-19 yang diadakan di Balairung UI, pada 10–11 Agustus 2022.

Ia mengatakan dalam teori ekonomi, keinginan manusia tidak terbatas, tetapi karena waktu dan energi langka, maka perlu membuat pilihan.

"Oleh karena itu, kita harus membuat skala prioritas di seluruh aktivitas, baik yang sedang dijalani maupun yang direncanakan. Dengan skala prioritas, kita bisa berpikir dan menentukan mana yang benar-benar harus dijalani dan sesuai dengan goal kita," katanya.

Menurut Novita keberhasilan itu bukan tanpa kerja keras. Harus ada usaha sungguh-sungguh dan ketekunan untuk mencapainya.

Novita menempuh pendidikan di Ilmu Ekonomi UI berkat prestasinya di Olimpiade Sains Nasional (OSN). Ia mendapat medali perunggu dalam kejuaraan tersebut dan memutuskan untuk masuk UI melalui jalur prestasi.

Tidak hanya itu, ia juga berhasil menjadi salah satu "awardee" yang mendapatkan Beasiswa Unggulan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI selama 4 tahun kuliah.

Ada beberapa prestasi yang diraih Novita selama berkuliah di UI, yakni Juara III Kompetisi Penulisan Karya Ilmiah DEFINE yang diadakan Universitas Diponegoro; Juara Harapan I Business Case Competition dari PPM x Make Over; dan Juara Harapan III dalam perlombaan Seminar Nasional Riset Kebijakan Perbankan 2019 yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan.

Selain itu, Novita Furia Putri juga aktif di organisasi dan acara kemahasiswaan, seperti Share UI, Kanopi FEB UI, IEO, Kompek FEB UI, dan Gandeng Foundation. Ia pun mengikuti program magang di berbagai perusahaan, seperti Fintech, Otomotif, FMCG, hingga E-Commerce.

Rektor UI Prof Ari Kuncoro dalam pidato saat melepas wisudawan mengatakan untuk mendapatkan berlian yang berkilau, perlu "pressure".

"Pressure makes diamond," kata rektor mengutip George Smith Patton, Jenderal Angkatan Darat lulusan sekolah militer West Point, New York, AS.

Menurut Novita, kuliah harus menjadi prioritas pertama. Setelah itu, baru ditentukan berapa magang, organisasi, lomba, dan kegiatan lain yang dapat diikuti sesuai dengan kapasitas masing-masing," katanya.

Ini dilakukan agar mahasiswa tidak kewalahan dan dapat bekerja dengan baik. Tidak hanya itu, hal lain yang penting adalah untuk tetap rendah hati dan tidak pernah berhenti belajar.

Seperti kata pepatah, di atas langit, masih ada langit. Dengan belajar dari setiap momen kehidupan, baik senang maupun susah, seseorang dapat mendapat hikmah dari setiap kejadian, asalkan ia benar-benar mau merefleksi diri.

Selain itu, kuncinya kesuksesan lainnya menurut Novita adalah doa. "Kapan pun merasa lelah selama berkuliah, saya selalu mengatakan ini pada diri sendiri: Ingatlah mengapa saya berada di sini. Kadang-kadang mungkin sulit, tetapi saya pasti bisa bertahan. Sama seperti bagaimana memulai, saya harus menyelesaikan perlombaan ini dengan baik," kata Novita.

Keberhasilan yang diraihnya bukan tanpa dukungan orang lain. Novita bersyukur karena tidak hanya dibimbing dalam mencari topik penelitian, tetapi juga diberi banyak masukan terkait teknik penulisan dan pengolahan data oleh dosen pembimbingnya, Diahhadi Setyonaluri, Ph.D.

Berkat bantuan tersebut, Novita berhasil menyelesaikan skripsi dengan baik hingga memperoleh nilai yang memuaskan.

Baca juga: Universitas Indonesia gelar acara wisuda tatap muka

Baca juga: 99 persen wisudawan Pendidikan Vokasi UI lulus tepat waktu

Baca juga: Masih pandemi, UI wisuda 8.063 lulusan secara virtual

Baca juga: 1.007 wisudawan UI lulus cumlaude

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022