Washington (ANTARA News) - mantan pemimin Uni Sovyet, Mikhail Gorbachev, yang langkahnya menuju keterbukaan mengakibatkan berakhirnya komunisme, menyatakan Presiden AS, George Bush, sedang memimpin negara itu menuju "malam yang gelap". "Amerika mabuk kekuasaan akibat posisinya sebagai satu-satunya adidaya dunia," kata Gorbachev, dalam wawancara yang disiarkan Senin oleh majalah Time. "AS ingin menerapkan kemauannya. Namun Amerika perlu mengatasi hal itu. Negara itu mempunyai tanggung jawab serta kekuatan. Saya kemukakan hal ini sebagai teman baik Amerika." Mantan pemimpin berusia 75 tahun itu, yang berada di AS untuk menyampaikan suatu pidato, menyatakan menurut hematnya, "beberapa orang mungkin mendorong Presiden Bush mengambil jalan yang keliru." Namun begitu, ia mengecualikan Menteri Luar Negeri Condoleeza Rice, yang merupakan "orang berbudaya," sebagai salah satu orang yang harus bertanggung jawab atas semua ini. "Dia adalah salah satu orang yang harus mencari penyelesaian diplomatik dan politik. Namun dia mengalami masa yang sulit. Begitu pula Colin Powell," katanya, seperti dilansir DPA. "Saya kira AS tak bisa memaksakan kehendaknya pada pihak lain. Wacana serangan pre-emptive, dengan tak memperdulikan Dewan Keamanan PBB dan kewajiban legal internasional, kesemua ini mengarah menuju malam pekat," kata Gorbachev. Gorbachev mengecam mantan Presiden Rusia, Boris Yeltsin, karena menghancurkan negaranya dan membiarkan kekayaan "diambil segelintir orang. Dan Barat tak pernah bersikap kritis terhadap Yeltsin." Akan tetapi, Presiden Rusia sekarang, Vladimir Putin, berada di jalan yang benar, "dengan berupaya bergerak ke arah kebijakan yang lebih sosial demokratis." (*)
Copyright © ANTARA 2006