Dikutip dari Football Italia, Jumat, Italiano menilai timnya tampil cukup baik namun ketika bola sudah sampai di sepertiga akhir area lawan, Fiorentina gagal mengubahnya menjadi gol.
"Sayang sekali, kami mulai terbiasa dengan wawancara pasca-pertandingan yang sama, kami menciptakan begitu banyak peluang mencetak gol dan tidak mengubahnya," ujar Italiano.
Pelatih asal Italia itu menjelaskan, Fiorentina memperumit permainan yang seharusnya mampu mereka menangkan dengan nyaman dan setidaknya terdapat 30 upaya yang dilakukan, namun tidak ada yang berbuah menjadi gol.
"Saya tidak tahu apakah ini membebani anak-anak, tapi kami terus bekerja sepanjang waktu pada situasi ini. Jika kami tetap membuang peluang, kami akan membayar untuk itu nantinya. Malam ini akan membuang dua poin penting. Masalahnya itu menyerang, tidak ada poin untuk menyangkalnya," ungkap Italiano.
"Kami sudah memainkan tujuh pertandingan kompetitif musim ini, jadi kami terpaksa merotasi skuad. Ini mungkin berisiko kehilangan identitas tim, tetapi kita harus melibatkan semua orang," sambung dia.
"Kami meningkatkan harapan di sekitar tim ini dan kami senang setelah kekalahan musim lalu karena kami menunjukkan karakter. Sekarang kami bermain imbang dan dicemooh di luar lapangan, tetapi itu harus mendorong kami untuk berbuat lebih baik," katanya.
Pada pertandingan Fiorentina tercatat mampu mendominasi jalannya pertandingan dengan mencatatkan 76 persen penguasaan bola dan dibarengi oleh keberhasilan melepaskan 32 tembakan yang 9 di antaranya tepat sasaran.
Fiorentina sebenarnya sempat unggul lebih dulu berkat gol yang dicetak oleh gelandang Antonin Barak pada menit 56, namun RFS Riga mampu menyamakan kedudukan melalui Andrej Ilic di menit ke-74 sehingga laga berkesudahan dengan skor sama kuat 1-1.
Baca juga: Juventus gagal petik poin penuh di kandang Fiorentina
Baca juga: Pelatih sanjung pemain Fiorentina ketika tahan imbang Napoli
Pewarta: Aldi Sultan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022