Jakarta (ANTARA) - Kematian Ratu Elizabeth II menandai momen monumental yang akan mengubah banyak hal dalam sejarah. Menurut laporan Chanel News Asia pada Jumat, pemakaman Elizabeth II dan penobatan Charles, yang kini disebut Raja Charles III, masing-masing akan menelan biaya sekitar 6 miliar poundsterling atau setara Rp103.4 triliun.
Sejak naik takhta pada tahun 1952, Ratu Elizabeth menjadi wanita paling terkenal di dunia. Potretnya ada di seluruh perangko, koin, dan uang kertas, dan inisialnya menghiasi kotak pos, seragam, dan papan nama pemerintah di seluruh Britania Raya.
Baca juga: Ratu Inggris Elizabeth II wafat di usia 96 tahun
Mengubah semua ini akan menjadi tugas besar, yang kemungkinan akan memakan waktu beberapa tahun bahkan mungkin puluhan tahun.
Berikut adalah hal-hal yang harus diubah pascawafatnya Sang Ratu.
Royal Cypher
Royal Cypher memiliki keunikan tersendiri di setiap monarki, tergantung raja atau ratu yang memimpin mengingat simbol ini terdiri dari nama dan gelar sang pemimpin.
Simbol ini biasanya terlihat di gedung-gedung pemerintah, seragam, dokumen kerajaan atau negara, dan barang-barang yang berafiliasi dengan kerajaan.
Sekarang Ratu telah meninggal, ER (Elizabeth Reign) bisa ditukar dengan CR (Charles Rex). Alasan mengapa hanya huruf pertama yang bisa berubah adalah karena R bisa berarti Rex atau Regina, kata Latin untuk Raja dan Ratu. Namun, Royal Cypher berikutnya belum dikonfirmasi.
Baca juga: Ini rekor yang dipecahkan Ratu Elizabeth II selama bertakhta
Kotak pos
Kotak pos kerajaan saat ini masih ditandai dengan logo ERII yang merupakan singkatan dari Elizabeth Regina II. Sekarang logo itu harus diganti menjadi CRIII yang merupakan singkatan dari Charles Rex III.
Seluruh kotak pos diberi tanda penguasa monarki yang memimpin pada saat itu, dan diperkirakan terdapat lebih dari 100.000 kotak pos di seluruh Inggris. Ini jelas membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengganti semuanya.
Baca juga: "The Crown" akan berhenti di Musim 6 setelah Ratu Elizabeth II wafat
Uang
Menurut ahli mata uang, kocek poundsterling yang bergambar Charles sebagai Raja Charles III akan segera beredar baik di mata uang kertas maupun koin.
Kendati demikian, baik koin dan uang kertas bergambar Ratu Elizabeth II akan tetap beredar hingga satu tahun atau lebih, untuk mengenang mendiang ratu hingga gambar Charles di uang koin dan kertas beredar.
Penggantian ini, dikatakan para ahli keuangan, akan dilakukan secara bertahap dan sebagian besar koin dengan gambar Ratu Elizabeth II akan tetap beredar hingga tahun-tahun mendatang.
Baca juga: Gelar keluarga kerajaan berubah setelah meninggalnya Ratu Elizabeth II
Baik bank maupun kantor pos akan mengeluarkan desain baru untuk uang dan notes dan mengumpulkan versi yang lama. Menurut laman resmi Kerajaan Inggris, Royal.uk, sejak jaman pimpinan Charles II hingga seterusnya, tradisi gambar raja atau ratu pada koin tampak selalu menghadap ke kiri seolah-olah melihat ke arah pendahulunya, sebagai bentuk penghormatan.
Namun Edward VIII yang memimpin Inggris dalam waktu singkat, memilih gambarnya menghadap ke kanan.
Perangko
Sama seperti kotak pos, Royal Mail juga harus memproduksi perangko dan cap baru yang bergambar siluet wajah Charles, untuk menggantikan siluet wajah mendiang ibunya Ratu Elizabeth II.
Perangko Inggris terakhir diubah sesuai dengan pergantian monarki pada tahun 1952. Gambar Ratu Elizabeth II pada perangko beredar beberapa minggu, setelah Raja George VI meninggal dunia. Kendati demikian perangko dengan wajah Raja George VI tetap digunakan sampai 1971.
Lagu kebangsaan
Dengan Charles naik tahta sebagai Raja Inggris, maka kata-kata serta judul pada lagu kebangsaan Inggris harus diganti menjadi "God save the King".
Baca juga: Pemimpin baru Inggris akan dikenal sebagai Raja Charles III
Paspor
Paspor Inggris saat ini bertuliskan "Her Britannic Majesty's Secretary of State requests and requires in the name of Her Majesty all those whom it may concern to allow the bearer to pass freely without let or hindrance and to afford the bearer such assistance and protection as may be necessary."
Sejumlah kata dalam tulisan tersebut nantinya akan diganti menjadi kata ganti orang untuk laki-laki yang mengacu pada Raja Charles, dan ini akan diberlakukan untuk setiap paspor baru yang dikeluarkan.
Kendati demikian, paspor lama yang masih menggunakan kata ganti orang yang mengacu pada Ratu, tetap dapat digunakan dan tidak terpengaruh, sampai masa berlaku paspor tersebut habis dan diganti yang baru.
Baca juga: Presiden Jokowi sampaikan belasungkawa atas wafatnya Ratu Elizabeth II
Baca juga: Guterres sebut Ratu Elizabeth II temen baik bagi PBB
Baca juga: Dubes RI untuk Inggris turut berduka atas wafatnya Ratu Elizabeth
Penerjemah: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022