Gorontalo (ANTARA) - Kapolda Gorontalo Irjen Pol Helmy Santika mengatakan anggota Polri mengutamakan sikap humanis dan menegaskan tidak ada personel yang membawa senjata api dalam mengamankan jalannya aksi unjuk rasa.
"Saya ingatkan tidak ada yang menggunakan senjata api, tetapi mengedepankan pola pendekatan persuasif dalam kegiatan pengamanan unjuk rasa ini, serta menghindari tindakan represif," ujar Helmy usai apel di Mapolda Gorontalo, Jumat.
Polda Gorontalo menggelar kesiapan pengamanan unjuk rasa menolak kenaikan BBM yang digelar di Bundaran Saronde Kota, Gorontalo
Helmy meminta kepada personel yang melaksanakan pengamanan unjuk rasa untuk meraih legitimasi sosial dan legitimasi hukum masyarakat.
Terkait untuk meraih legitimasi sosial dan legitimasi hukum, Kapolda Gorontalo menekankan kepada jajarannya untuk meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri, serta membangun hubungan yang baik.
Dalam mewujudkan hubungan yang baik, anggota diharapkan tidak membuat masalah, jangan melakukan tindakan-tindakan yang dapat menurunkan atau mencoreng nama baik institusi Polri, dan tidak membuat masalah yang dapat menurunkan harkat dan martabat,serta nama baik Polda Gorontalo.
"Saya yakin rekan-rekan semua satu persepsi dengan saya, kita ingin Polda Gorontalo menjadi yang terbaik dalam segala aspek baik dalam melayani, mengayomi dan melindungi masyarakat termasuk dalam menegakkan hukum di Gorontalo," katanya.
Kapolda Helmy meminta kepada para Direktur Opsnal guna melatih kembali personel nya agar menguasai materi tentang pengendalian massa.
"Kita bisa karena berlatih, kita berlatih karena kita peduli, peduli kepada tugas pokok kita, peduli pada apa yang menjadi kewajiban kita dan peduli pada masyarakat Gorontalo," ujar Helmy. Kapolda.
Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022