Pontianak (ANTARA) - Sebanyak 2.000 paket bantuan sosial (bansos) pangan mulai disalurkan di Kota Pontianak sebagai upaya pemerintah Provinsi Kalbar dalam pengendalian dan mitigasi inflasi.
“Untuk di Kota Pontianak kita salurkan 2.000 paket. Pemberian sembako dilakukan dalam rangka pengendalian inflasi,” ungkapnya usai membagikan bansos untuk. Masyarakat miskin yang digelar di Kantor Kecamatan Pontianak Selatan, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa upaya yang dilakukan merespon kebijakan penyesuaian harga BBM yang bakal berdampak kepada inflasi di Kalbar. Bantuan paket sembako dilakukan di setiap kabupaten atau kota dengan jumlah 15.000 paket. Adapun paket yang diberikan berisi beras, gula, minyak, mie instan, bawang, dan lain sebagainya.
Selain menyalurkan paket sembako, upaya lain yang dilakukan untuk pengendalian inflasi adalah dengan menggelar pasar murah. Kegiatan ini bakal dipusatkan di pasar-pasar yang menjadi pusat belanja masyarakat.
Baca juga: Kowantara jamin kenaikan menu di warteg tak lebih 20 persen
Baca juga: Polres Malang salurkan sembako kurangi dampak penyesuaian harga BBM
“Biasanya diadakan di kecamatan, sekarang kita di pasar-pasar,” ujarnya.
Sutarmidji memastikan bantuan diberikan tepat sasaran. Karena, data yang digunakan merujuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial.
“Datanya by name by address. Jadi namanya siapa alamatnya di mana jelas. Insya Allah tidak ada salah sasaran,” kata dia.
Satu di antara warga Akcaya, Yulius mengaku bersyukur atas bansos yang diberikan pemerintah. Menurutnya bantuan tersebut sangat berarti bagi mereka.
"Terima kasih kepada Gubernur Kalbar atas bansos untuk kami," ucap dia.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Provinsi Kalbar, Heronimus Hero memastikan neraca pangan di Kalbar. "Meski neraca pangan aman, mitigasi dan pengendalian inflasi penting. Untuk itu kegiatan bansos dan pasar murah digelar Pemprov Kalbar sangat strategis," kata dia.*
Baca juga: Pemkab Sumenep percepat penyaluran BLT untuk mengendalikan dampak BBM
Baca juga: MenkopUKM siapkan bantuan untuk UMKM terdampak harga BBM naik
Pewarta: Dedi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022