Jakarta (ANTARA) - Digitalisasi kini menjadi fokus utama dalam bidang pemasaran, utamanya sejak pandemi COVID-19 berlangsung, demikian Country Head & Board of Director MMA Global Indonesia Shanti Tolani mengatakan.

MMA Global Indonesia adalah asosiasi perdagangan pemasaran.

"Untuk membantu transformasi ke ranah digital ini, kami bekerja sama dengan industry experts untuk mengumpulkan riset dan analisis berbasis data yang terhimpun dalam laporan MMA Brand Safety and MarTech Report 2022," kata Shanti di gelaran The Modern Marketing Talk 2022 di The Ritz-Carlton Jakarta, Mega Kuningan beberapa waktu lalu.

Baca juga: Inovasi teknologi penting untuk imbangi transformasi ekonomi digital

Laporan ini, menurut Shanti tidak hanya menyoroti tren pemasaran yang inovatif tetapi juga solusi strategis untuk tantangan yang dihadapi industri saat berhadapan dengan lanskap digital yang terus berkembang

Selain itu, dalam siaran pers pada Jumat, disebut ada pergeseran paradigma yang muncul dengan timbulnya pandemi COVID-19 di mana perusahaan-perusahaan berinvestasi secara signifikan dalam digitalisasi bisnis e-commerce yang "berkontribusi 54 persen dari pertumbuhan ekonomi digital."

Terobosan dalam e-commerce di antaranya adalah Shoppertainment, di mana tren e-commerce baru yang diprediksi akan bernilai 1 triliun dolar AS di APAC pada tahun 2025.

Shoppertainment mengacu pada konsep "entertainment-first, commerce-second". Penelitian menunjukkan bahwa Indonesia memiliki volume Shoppertainment yang tinggi-GMV. Nilai Shoppertainment saat ini mencapai 6,5 miliar dolar AS dan diperkirakan akan tumbuh pada CAGR sebesar 62 persen hingga melebihi 27 miliar dolar AS pada tahun 2025.

MMA Global Indonesia telah bermitra dengan perusahaan terkemuka yaitu Google, TikTok, Grab, Integral Ad Science (IAS), dan The Trade Desk.

Diisi oleh para pakar industri senior, sesi-sesi di Modern Marketing Talk berfokus pada solusi pemasaran inovatif berdasarkan penelitian terbaru tentang perilaku konsumen.

Rohit Dadwal, Managing Director, MMA Global APAC, menjelaskan alasan utama inisiatif Modern Marketing Talk 2022, bagi para pemimpin pemasaran, medan pertempurannya saat ini adalah digital, dan sangat penting bagi mereka untuk mengembangkan kerangka kerja yang solid yang akan membantu perusahaan bertemu pelanggannya di mana mereka berada.

"Pemasar sekarang harus menggunakan MarTech yang canggih dan praktik-praktik berdasarkan data yang berorientasi pada pendekatan yang lebih personal," kata Rohit.

Antoine de Carbonnel, Board of Director, MMA Global Indonesia & CCO Gojek Indonesia menekankan peran MMA dalam ekosistem digital yang terus berkembang, MMA merupakan asosiasi yang sangat penting bagi industri pemasaran di Indonesia karena perkembangan dunia digital yang begitu pesat.

Antoine mengatakan kalau dia selalu terkesan dengan banyaknya waktu dan pemikiran yang digunakan oleh MMA BOD dan tim dalam mengembangkan program industri dan menjalin hubungan dengan berbagai pemangku kepentingan dalam ekosistem.

"Acara seperti ini hanyalah salah satu dari sekian banyak inisiatif dan kami berharap dapat memberikan yang terbaik untuk Indonesia," tambah Antoine.

Laporan Brand Safety and MarTech Report 2022 dirilis dalam gelaran tersebut. Laporan memberikan data dan analisis yang tajam di seluruh spektrum industri pemasaran dan periklanan. Penelitian yang disajikan diklaim dapat membantu para profesional di bidang pemasaran memetakan perencanaan untuk strategi MarTech serta memastikan bahwa brand mereka sejalan dengan perkembangan dan peraturan terkait brand safety.

Baca juga: Vads Indonesia ungkap ada tiga kunci layanan digital

Baca juga: Transformasi digital kunci bertahan selama pandemi COVID-19

Baca juga: Digitalisasi sistem pendidikan penting untuk capai Indonesia Emas 2045

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022