Jakarta (ANTARA) - TNI Angkatan Laut (AL) melaksanakan Karya Bakti di Kupang, Nusa Tenggara Timur untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mewujudkan kemanunggalan TNI Angkatan Laut dengan rakyat, dan menumbuhkan jiwa kebersamaan.
“Kegiatan ini merupakan program TNI Angkatan Laut yang dilaksanakan setiap tahun oleh Dispotmaral dengan sasaran daerah perbatasan RI atau daerah terluar yang strategis, dan rawan dari aspek pertahanan dan keamanan negara,” kata Kepala Dinas Potensi Maritim TNI Angkatan Laut (Kadispotmaral) Laksamana Pertama TNI Suradi AS dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Oleh sebab itu, tutur ia melanjutkan, perlu mendapat perhatian khusus dalam hal pembangunan sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi masyarakat.
TNI Angkatan Laut secara rutin melaksanakan kegiatan Karya Bakti di seluruh wilayah Indonesia. Pada pertengahan tahun 2022, dilaksanakan Karya Bakti Wilayah Perbatasan (Karbak Wiltas) di dua tempat, yaitu wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat pada pertengahan Agustus lalu, dan di wilayah Kupang, Nusa Tenggara Timur pada awal September 2022.
TNI AL berharap agar penyelenggaraan Karbak Wiltas dapat mewujudkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat di wilayah sasaran.
Baca juga: Lantamal IV Tanjungpinang gelar bakti kesehatan di atas kapal perang
Selain itu, TNI AL juga berharap, Karbak Wiltas dapat mewujudkan semangat kebersamaan, gotong royong, dan rasa kekeluargaan, serta partisipasi aktif masyarakat dalam membangun daerahnya sehingga tercipta jiwa persatuan dan kesatuan yang kokoh kuat serta terwujudnya kemanunggalan TNI Angkatan Laut dengan Rakyat.
Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Awang Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tanggal 30 Agustus-1 September 2022, dan di Desa Sulamu Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tanggal 6-8 September 2022.
Kegiatan ini ditutup secara resmi di Desa Sulamu, Kabupaten Kupang.
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini meliputi kegiatan fisik dan non fisik. Kegiatan bersifat fisik meliputi renovasi tempat ibadah, rumah pintar, fasilitas umum, pembuatan tempat sampah dan pengolahan sampah, perbaikan tanggul penahan air laut dan suar navigasi.
Sedangkan, kegiatan yang bersifat non-fisik meliputi pelayanan kesehatan berupa kesehatan umum, penyuluhan tentang “stunting”, bahaya COVID-19, dan protokol kesehatan. Selain itu juga dilaksanakan penyuluhan dengan materi bela negara, wawasan kebangsaan dan ideologi Pancasila, kelautan dan perikanan, serta penyuluhan tentang wilayah perbatasan.
Baca juga: Lantamal IX bersihkan lima ton sampah dari Teluk Ambon
Baca juga: TNI AL gelar sunatan massal di atas KRI di Natuna
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022