Natar, Lampung, 2/4 (ANTARA) - Bentrokan antar warga dusun di Desa Negara Saka, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Lampung Selatan, Minggu, mengakibatkan satu rumah hangus dibakar massa, tiga rumah rusak berat dan lima rumah lainnya rusak ringan.
Salah seorang warga Desa Negara Saka, Syahmin (50) mengatakan kepada ANTARA News bahwa selain merusak rumah, massa juga membakar satu buah truk dan dua sepeda motor milik warga setempat.
"Ratusan massa menyerang Desa Negara Saka, dengan membawa senjata tajam berupa golok, pisau, kayu dan bambu runcing," katanya.
Walaupun tidak ada korbann jiwa dalam bentrokan itu, sejumlah warga setempat mengalami luka-luka.
"Korban luka-luka akibat bentrok itu ada yang dilarikan ke rumah sakit," kata Syahmin.
Para korban bentrok itu mengalami luka-luka di kepala, karena terkena benda keras, dan ada di antara mereka yang mengalami luka bakar, serta tertusuk senjata tajam.
Menurut beberapa saksi, penyerangan oleh warga desa sekitar dan dibantu oleh desa terdekat lainnya itu dipicu saat salah seorang warga dusun di desa tersebut tidak diperkenankan untuk mengikuti kegiatan gotong royong.
Akibatnya sepuluh pemuda perwakilan dari Dusun Sinar Baru, yang warganya tidak diperkenankan ikut gotong royong, memertanyakan hal tersebut kepada tokoh masyarakat di desa tersebut.
Mereka juga menanyakan mengapa dusunnya tidak terdaftar dalam karang taruna induk desa.
Akhirnya, salah seorang tokoh masyarakat di dusun tersebut melarang untuk ikut bergotongroyong yang digelar di lapangan bola setempat, serta melakukan penyerangan hingga bentrokan antar-dusun terjadi.
Ratusan personel dari Polres Lampung Selatan dibantu oleh Brimob dan Polsek Natar Lampung Selatan dikerahkan untuk melerai, agar bentrokan tidak meluas dan menimbulkan korban lebih banyak.
Kapolres Lampung Selatan, AKBP Pol Juni, berada di lokasi untuk mengamankan massa yang melakukan aksi perkelahian menjurus anarkis itu.
Ia menambahkan, pihaknya hingga kini belum menetapkan tersangka dalam peristiwa tersebut, dan masih mencari dalang pemicu bentrokan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006