Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebutkan Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, mengoptimalkan peran Kampung Keluarga Berkualitas (KB) guna mempercepat penurunan angka prevalensi stunting.

“Banjarbaru merupakan kota yang memiliki angka stunting yang rendah yakni 19 persen. Dari data terbaru justru berada di angka 10,4 persen,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.

Hasto menuturkan Kota Banjarbaru yang mengoptimalkan peran kampung KB dapat terus menurunkan angka prevalensi stunting, di bawah standar yang sudah ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni 20 persen dan mewujudkan kota zero stunting.

Baca juga: BKKBN kukuhkan Wali kota Banjarmasin sebagai Bapak Asuh Anak Stunting

Ia menyampaikan bahwa setiap orang tua maupun pasangan usia subur (PUS) yang merencanakan pernikahan harus memperhatikan kesehatannya. Terutama bagi pasangan yang sudah berencana untuk memiliki anak.

Sebab, kurangnya pemahaman terkait kesehatan calon ibu dan kesehatan reproduksi dapat meningkatkan terjadinya kejadian perkawinan dini pada anak yang berujung pada lahirnya bayi stunting ataupun ibu terkena osteoporosis akibat ibu kekurangan asupan nutrisi.

“Anak yang stunting ini memiliki permasalahan kesehatan yang cukup kompleks, sehingga menghambat tumbuh kembang anak tersebut,” katanya.

Baca juga: Kepala BKKBN: orang Kalimantan Selatan kesadaran KB tinggi

Wali Kota Banjarbaru Muhammad Aditya Mufti Ariffin mengatakan setiap Kampung KB di Banjarbaru dioptimalkan dengan kehadiran Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) untuk menyusun menu sehat lokal serta penambahan jumlah Kampung KB.

Setelah dikukuhkan sebagai Bapak Asuh Anak Stunting bersama sejumlah pejabat lainnya di Kampung KB Gunung Kupang, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Muhammad Aditya bersama Kepala BKKBN meresmikan enam Kampung KB di Kota Banjarbaru.

Enam Kampung KB di Kota Banjarbaru terletak di Kelurahan Bangkal, Palam, Landasan Ulin Timur, Sungai Ulin, Guntung Paikat, dan Landasan Ulin Tengah.

Baca juga: BKKBN tingkatkan BKB perkuat pencegahan stunting berbasis keluarga

“Di setiap Kampung KB dibuat aksi nyata, agar tidak sekadar jargon,” ucap Aditya.

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022