Jakarta (ANTARA) - Korea Selatan pada Kamis (8/9) mengusulkan pembicaraan dengan Korea Utara untuk reuni keluarga yang terpisah akibat Perang Korea 1950-1953.

Menteri Unifikasi Korea Selatan Kwon Young-se mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintah Korea Selatan secara terbuka menawarkan untuk menggelar pembicaraan dengan Korut guna mendiskusikan isu keluarga yang terpisah.

Kwon mengatakan pemerintah Korea Selatan berharap para pejabat yang bertanggung jawab dari kedua belah pihak dapat bertemu secara langsung sesegera mungkin untuk melakukan diskusi terbuka mengenai sejumlah masalah kemanusiaan, termasuk isu keluarga yang terpisah.

Pemerintah Korea Selatan akan melakukan pendekatan dialog dengan pikiran terbuka dan memastikan untuk mempertimbangkan preferensi Korut termasuk tanggal, tempat, agenda, dan format pembicaraan dengan cara yang positif, ungkap Kwon.

Kwon mengatakan bahwa pemerintah Korea Selatan sangat mendorong Korut untuk menanggapi permintaan dialog tersebut sesegera mungkin.

Sang menteri mengungkapkan bahwa kedua Korea perlu menggunakan semua cara yang mungkin untuk menghasilkan langkah-langkah yang cepat dan fundamental mengingat menggelar acara reuni satu kali dengan sejumlah kecil orang tidaklah cukup di tengah keluarga yang menua dengan cepat dan terpisah akibat perang saudara yang berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

Pembicaraan terakhir mengenai reuni keluarga yang terpisah digelar pada Agustus 2015.

Pewarta: Xinhua
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022