Jakarta (ANTARA) - Pesawat nirawak (unmanned aerial vehicle/UAV) sipil berbadan besar yang dikembangkan secara mandiri oleh China, Wing Loong, memainkan peran penting dalam modifikasi cuaca untuk membantu upaya mitigasi kekeringan di negara tersebut.
Sebagai model modifikasi cuaca dari keluarga UAV sipil Wing Loong, Wing Loong-2H belum lama ini menyelesaikan serangkaian misi berturut-turut dengan mendukung peningkatan air sounding dan hujan buatan di Provinsi Sichuan, China barat daya, papar Aviation Industry Corporation of China (AVIC), produsen pesawat terkemuka di negara itu.
Penggunaan UAV besar secara inovatif dalam misi bantuan kekeringan disebabkan oleh kemampuan dan performanya yang unik dalam meningkatkan presipitasi yang efektif, lanjut AVIC.
Wing Loong-2H lepas landas dari Bandar Udara Hongyuan, yang terletak di ketinggian lebih dari 3.500 meter, di Prefektur Otonom Etnis Tibet-Qiang Aba, Sichuan. Selama berjam-jam penerbangan tanpa henti, UAV melakukan misi modifikasi cuaca yang telah ditetapkan, dengan semua sistemnya beroperasi secara stabil.
Operasi bantuan kekeringan ini merupakan upaya bersama AVIC, Pusat Modifikasi Cuaca di bawah naungan Administrasi Meteorologi China, Dinas Meteorologi Provinsi Sichuan, dan unit-unit lainnya.
Operasi-operasi ini dilakukan di sebuah daerah dataran tinggi dengan ketinggian yang tinggi, suhu rendah, dan tekanan rendah, yang menimbulkan tantangan bagi para personel dan peralatan.
Selain itu, operasi-operasi ini dilakukan dalam kondisi cuaca yang kompleks dan bervariasi dengan kecepatan dan arah angin yang berubah-ubah serta awan tebal.
Pada musim panas ini, banyak daerah di China dilanda kekeringan dan gelombang panas yang persisten. China mengerahkan upaya bantuan bencana dan kekeringan semaksimal mungkin guna memastikan nyawa dan harta benda masyarakat.
Putaran operasi modifikasi cuaca UAV yang inovatif di wilayah dataran tinggi ini menunjukkan keandalan UAV Wing Loong-2H yang tinggi dan kemampuannya yang kuat untuk beradaptasi dengan lingkungan, kata AVIC.
Penerapan yang inovatif ini menunjukkan bahwa UAV berukuran besar dapat membantu mendorong curah hujan yang efektif dan mengurangi kekeringan. UAV juga menunjukkan pentingnya modifikasi cuaca buatan dalam melindungi nyawa masyarakat, ketahanan pangan, dan keamanan ekologis.
Ini dapat dianggap sebagai tonggak sejarah di bidang modifikasi cuaca di China. Hal ini juga semakin memperluas potensi penerapan UAV, serta menghasilkan data dan pengalaman untuk kerja meteorologi, tambah AVIC.
Selain menyediakan bantuan kekeringan, beragam model dari keluarga UAV sipil berbadan besar Wing Loong menunjukkan kapabilitas dan adaptabilitas mereka dalam melayani berbagai misi seperti di antaranya pemulihan telekomunikasi, observasi meteorologi laut, serta perlindungan ekologi.
Untuk melayani permintaan negara dengan lebih baik, AVIC mengatakan akan semakin meningkatkan desain, manufaktur, dan kapasitas layanan di industri UAV guna mendukung kemajuan dalam pembangunan sosial ekonomi dan melindungi mata pencaharian masyarakat.
Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2022