Dokumen tersebut, yang ditemukan di sebuah gua gurun di Israel beberapa dekade yang lalu, berisi empat baris kalimat dalam bahasa Ibrani kuno yang robek, dimulai dengan kata-kata "Untuk Ismail kirimkan ...," mengisyaratkan bahwa itu merupakan selembar surat dengan instruksi kepada sang penerima, menurut pernyataan IAA.
"Ismail muncul sebagai nama pejabat pada temuan paleografi seperti bullae, atau stempel tanah liat, yang digunakan untuk menyegel dokumen kerajaan di pemerintahan," tutur Shmuel Ahituv, seorang peneliti yang memprakarsai kampanye untuk mengambil dokumen itu setelah menemukan sebuah foto pada 2018.
Benda itu sekarang bergabung dengan dua dokumen lain dari periode yang sama yang ditemukan di gua-gua gurun antara tahun 1947 dan 1956 yang juga berisi manuskrip Ibrani paling awal
Pemiliknya di AS mengatakan bahwa papirus itu diberikan kepada ibunya di Yerusalem pada 1965 oleh seorang kurator museum dan seorang pedagang barang antik.
Dia setuju untuk mengembalikan dokumen rapuh itu setelah berkunjung ke laboratorium konservasi IAA, meyakinkannya bahwa IAA memiliki fasilitas terbaik untuk melestarikan dan meneliti benda tersebut.
Pewarta: Xinhua
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022