Jakarta (ANTARA) - Musim flu parah yang terjadi dalam lima di Australia dan tingkat penyakit mirip influenza juga tercatat lebih tinggi di Selandia Baru pada tahun ini dibandingkan dengan dua tahun terakhir, menjadi perhatian Amerika Serikat (AS), lapor CNN pada Selasa (6/9).
"Belahan Bumi Selatan mengalami musim flu yang sangat parah, dan hal itu berlangsung lebih awal," ujar Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS (National Institutes of Allergy and Infectious Diseases) Anthony Fauci, seperti dilansir Bloomberg News.
"Influenza, seperti yang kita semua alami selama bertahun-tahun, dapat menjadi penyakit yang serius, terutama ketika Anda mengalami musim yang parah."
Hal itu mengindikasikan bahwa AS dapat kembali dilanda flu sementara COVID-19 masih merebak pada tingkat yang lebih tinggi, menurut dokter terkemuka di negara tersebut. Pemodelan pemerintah baru-baru ini memperkirakan bahwa penyebaran COVID-19 akan memuncak kembali pada awal Desember.
"Jika hal itu terjadi, maka ini akan menjadi musim dingin pertama di mana AS harus menghadapi dua virus pernapasan yang merebak bersamaan pada level tinggi, sesuatu yang telah diperingatkan oleh sejumlah ahli penyakit menular sejak awal pandemi," papar CNN.
Pemerintah AS akan meluncurkan kampanye pada musim gugur tahun ini untuk menyerukan kepada masyarakat agar mendapatkan suntikan flu dan memperbarui dosis penguat (booster) vaksin COVID-19 mereka di saat yang bersamaan, imbuh laporan tersebut.
Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2022