Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan bahwa kekayaan budaya Indonesia merupakan modal besar dalam memulihkan berbagai masalah kehidupan yang dihadapi dunia saat ini.
"Jadi economic establishment itu sekarang sedang mencari jalan. Bagaimana caranya mengatasi problem-problem ini mulai dari perubahan iklim, degradasi lingkungan, juga problem seperti pangan dan lain-lain,” kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid di Jakarta, Rabu.
Hilmar di Webinar Jalan Budaya untuk Pemulihan Dunia yang diikuti secara daring menuturkan bahwa G20 adalah sebuah forum yang memang difokuskan pada urusan ekonomi dunia. Namun, kebudayaan tidak dapat dilepaskan dari pembahasan karena dunia sedang berada dalam “situasi yang luar biasa”.
Kebudayaan dirasa dapat menjawab isu-isu yang menjadi pertanyaan dunia, dengan cara yang sederhana, namun bersifat fundamental melalui kekayaan budaya Indonesia.
Dalam G20 pun, Indonesia akan mengangkat dan menampilkan berbagai praktik baik yang ditemukan dalam ragam kebudayaan Nusantara. Walaupun demikian, Hilmar menekankan kalau budaya bukan untuk menggantikan praktik baik yang bersifat teknis yang berkaitan dengan aspek ekonomi.
Baca juga: G20 Orchestra usung kolaborasi hingga kesetaraan gender
Baca juga: Kemendikbudristek: Budaya berperan penting dalam pemulihan ekonomi
Melainkan budaya, melalui kearifan lokal yang ada, dapat memberikan gambaran terkait dengan konsep hidup berkelanjutan yang selalu lestari di Indonesia kepada dunia.
Hilmar menambahkan hal tersebut akan semakin menguntungkan, mengingat kesadaran generasi muda pada perkembangan lingkungan semakin menguat di Indonesia. Salah satu hal yang terlihat adalah memperkecil pengeluaran untuk berbelanja sampai penghematan sumber daya.
"Jadi, praktik-praktiknya sekarang sudah tersebar di mana-mana. Tantangannya sekarang bagi kita adalah bagaimana mengkonsolidasi praktik baik ini, sehingga menjadi arus utama. Ini kurang lebih akan menjadi fokus dari pembicaraan di bidang kebudayaan dalam forum G20," ujar Hilmar.
Sebagai informasi, Pertemuan Tingkat Menteri di bidang Kebudayaan G20 akan berlangsung pada tanggal 13 September 2022. Indonesia melalui Kemendikbudristek, akan menyelenggarakan berbagai macam kegiatan yang akan digelar mulai 7-13 September 2022, berlokasi di Candi Borobudur.
Rangkaian kegiatan terdiri atas ‘Indonesia Bertutur', ‘G20 Orkestra Borobudur,' 'Ruwatan Bumi’, ‘Kirab Budaya,' 'Rapat Raksasa,' hingga berbagai macam kegiatan di desa-desa sekitar Borobudur. Lebih dari 2.500 masyarakat dan seniman dari Indonesia dan berbagai negara di dunia akan dilibatkan dalam acara tersebut.*
Baca juga: Mendikbudristek yakin pertemuan G20 berlanjut ke kerja sama nyata
Baca juga: Kemendikbudristek tegaskan komitmen gotong royong jangka panjang
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022