Kita tahu salah satu pengaruh yang penting untuk desa adalah Dana Desa. Ada indikasi dana desa menurunkan inflasi di desa lebih cepat,"

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menyatakan bahwa Dana Desa berperan penting dalam pengendalian inflasi di desa.

"Kita tahu salah satu pengaruh yang penting untuk desa adalah Dana Desa. Ada indikasi dana desa menurunkan inflasi di desa lebih cepat," kata Kepala Badan Pengembangan dan Informasi (BPI) Kemendes PDTT Ivanovich Agusta dalam webinar Kebijakan Penanganan Inflasi Desa yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.

Ia mengemukakan, ada dua aspek penting Dana Desa yang berkaitan dengan ekonomi desa, termasuk inflasi.

Pertama, Dana Desa memastikan pembangunan berlangsung di seluruh desa. "Salah satu hasilnya adalah biaya-biaya di desa menjadi turun, karena biaya turun kemudian inflasi jadi ikut turun," katanya.

Kedua, kata Ivanovich, adanya Dana Desa membuat desa memiliki sumber daya finansial yang meningkat.

Ia menyampaikan, rata-rata Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) per desa pada 2014 (sebelum dana desa) sebesar Rp329 juta per desa, pada 2015 (mulai Dana Desa) sebesar Rp701 juta per desa. Dan pada 2022 ini meningkat menjadi Rp1,6 miliar per desa.

Dengan demikian, kata dia, ada peningkatan sekitar empat kali lipat rata-rata APBDes.

"Jadi ada dua hal dari Dana Desa yang berperan penting untuk ekonomi yang di dalamnya kemudian menurunkan inflasi, yakni pembangunan merata ke seluruh desa, dan anggaran pembangunan meningkat lebih pesat daripada sebelum adanya Dana Desa," katanya.

Dalam kesempatan itu, Ivanovich juga menyampaikan bahwa salah satu kegiatan pengendalian inflasi daerah pada tingkat desa adalah penyediaan data dan informasi hasil produksi dan harga komoditas di desa, terutama pangan.

Per 5 September 2022, ia menyampaikan, Dana Desa yang digunakan untuk pengendalian inflasi terkait kegiatan ketahanan pangan sudah mencapai Rp8,07 triliun.

"Ini penting karena pengendalian inflasi itu memastikan adanya kemandirian produksi, hingga pemasaran pangan," tuturnya.

Kemudian, lanjut dia, kegiatan lainnya untuk pengendalian inflasi tingkat desa melalui Dana Desa yakni membuat prasarana energi baru dan terbarukan sebesar Rp42,8 miliar, serta dukungan transportasitransportasi sebesar Rp62 miliar.

"Kita mengetahui bahwa penggunaan Dana Desa untuk energi dan transportasi menjadi relevan ketika harga BBM terutama yang subsidi meningkat," demikian Ivanovich Agusta

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022