Jakarta (ANTARA) - PT. Bank OCBC NISP Tbk memberikan strategi investasi dalam mempersiapkan dana pendidikan anak agar tercapai sesuai target di masa depan.

Wealth Management Division Head OCBC NISP Juky Mariska mengatakan dana pendidikan anak perlu disiapkan sedari dini, karena uang pangkal dan biaya pendidikan akan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Dia menyebut, naiknya uang pangkal dan biaya pendidikan tidak akan terhindarkan karena adanya kenaikan nilai inflasi dari sektor pendidikan setiap tahunnya.

​​​​​Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi dari sektor pendidikan di Indonesia pada tahun 2021 tercatat mencapai 1,2 persen secara year on year (yoy).

"
Pas anak mau sekolah anggarannya belum tersedia, akhirnya kredit tanpa agunan, biayanya mahal," ujar Juky dalam Coffee Chit-Chat with OCBC NISP di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Rukita-Bank OCBC siapkan Rp724 miliar dukung investor muda berbisnis

Dengan itu, menurut dia, mempersiapkan dana pendidikan anak di masa depan tidak cukup hanya dengan menabung, karena nilai mata uang akan terus tergerus oleh inflasi setiap tahunnya.

Dia menjelaskan salah satu strategi mempersiapkan dana pendidikan anak yakni dengan melakukan investasi melalui instrumen yang sesuai dengan profil risiko dan jangka waktu kebutuhan. "Selain itu, kalau sudah di investasi akan susah untuk dipakai kalau ingin belanja. Sedangkan, kalau taruh di tabungan akan lebih mudah untuk dipakai," kata Juky.

Dia menjelaskan, untuk mempersiapkan dana pendidikan anak dalam jangka waktu pendek atau menengah, masyarakat dapat berinvestasi pada instrumen deposito.

Sedangkan, untuk mempersiapkan dana pendidikan anak dalam jangka waktu panjang, masyarakat dapat memilih instrumen reksadana. "Untuk nasabah yang mau berinvestasi jangka panjang di reksadana, tahun depan harusnya cukup bagus," kata Juky.

Baca juga: OCBC : Generasi "sandwich" punya peluang capai keuangan yang sehat

Dalam mempersiapkan dana pendidikan anak, dia memaparkan masyarakat dapat mencoba simulasi melalui situs resmi OCBC NISP, tepatnya melalui sub menu kalkulator dan perencanaan keuangan.

Dalam sub menu itu, masyarakat dapat memilih jangka waktu, mulai dari 1 tahun hingga 20 tahun, dan memilih negara yang menjadi tujuan pendidikan anak, mulai dari Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Inggris dan Singapura.

Setelahnya, masyarakat dapat mengetahui jumlah biaya yang diperlukan untuk pendidikan anak sesuai jangka waktu dan negara yang dipilih, sekaligus dana yang perlu disisihkan setiap bulannya.

Juky menyebut indikator perhitungan ini telah disesuaikan dengan perkiraan penurunan nilai mata uang dan kenaikan inflasi yang terjadi pada tahun-tahun mendatang.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022