Jakarta (ANTARA) - Inflasi di Belanda naik ke rekor tertinggi sebesar 12 persen pada Agustus 2022 dari 10,3 persen pada Juli, lapor Biro Pusat Statistik (Central Bureau of Statistics/CBS) Belanda pada Selasa (6/9).
Harga energi tetap menjadi kekuatan pendorong utama di balik kenaikan inflasi ini, tetapi kenaikan biaya bahan makanan dan biaya perumahan juga muncul sebagai kontributor utama.
Harga energi 151 persen lebih mahal pada Agustus dibandingkan bulan yang sama satu tahun sebelumnya. Pada Juli, angkanya sebesar 108 persen.
Tingkat inflasi yang tinggi menimbulkan ketidakpastian tentang masa depan ekonomi Belanda, kata Profesor Olaf van Vliet, kepala Departemen Ekonomi di Universitas Leiden, kepada Xinhua.
Saat ini, inflasi sebagian besar didorong oleh harga energi, yang sangat terkait dengan konflik di Ukraina dan perkembangan di pasar gas, kata van Vliet.
"Hal penting lainnya adalah efek dari kebijakan moneter di seluruh dunia dan keputusan bank-bank sentral untuk menaikkan suku bunga," katanya. "Pertanyaannya di sini bukanlah apakah ini memiliki efek, melainkan kapan mereka akan memiliki efek dan pada tingkat apa."
CBS terus memantau inflasi setiap bulan sejak 1963. Rekor sebelumnya terjadi pada Januari 1975, ketika inflasi mencapai 11,1 persen selama krisis minyak.
Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022