Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menyatakan sebanyak 662 warga Desa Pakuli Utara, Kecamatan Gumbasa, mengungsi ke tempat yang lebih aman akibat meluapnya air Sungai Miu.
"Sebanyak 182 kepala keluarga atau 662 warga mengungsi ke tempat-tempat yang dianggap lebih aman dari bencana banjir," ucap Kepala BPBD Kabupaten Sigi Asrul Repadjori, di Sigi, Selasa.
Menurut Asrul, sebanyak 164 rumah warga rusak karena terendam air dan lumpur, yang disebabkan oleh meluapnya air Sungai Miu dan Sungai Gumbasa.
Baca juga: Pemkab Sigi normalisasi sungai di wilayah Palolo cegah banjir
Ia menyebut Sungai Miu dan Sungai Gumbasa meluap karena hujan lebat terjadi sejak Senin (5/8) sore hingga Selasa (6/8) pagi.
Kondisi itu, ujar dia, menyebabkan sebanyak 182 kepala keluarga harus mengungsi menjauh dari sungai untuk mencegah hal-hal yang tidak dinginkan terjadi.
Selain permukiman, ujar dia, fasilitas umum berupa balai pertemuan desa, pasar, sekolah dasar, sarana ibadah/mushalla, juga rusak terdampak banjir yang disebabkan meluapnya sungai tersebut.
Baca juga: Pemkab Sigi optimalkan program Sigi hijau cegah banjir dan longsor
Ia mengatakan pihaknya telah menurunkan tim ke lapangan untuk melakukan langkah-langkah penanggulangan jangka pendek, termasuk membangun dapur umum dan penyediaan air bersih.
Dalam melakukan penanggulangan, kata dia, pihaknya berkoordinasi dengan camat dan kepala desa setempat.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah terkait, untuk melakukan normalisasi sungai, serta berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, Dinas Sosial untuk penanganan kesehatan dan pemenuhan logistik," ujarnya.
Baca juga: Warga Sigi diminta lakukan penghijauan cegah banjir bandang terulang
Ia mengatakan kebutuhan mendesak saat ini yaitu segera diturunkan alat berat untuk normalisasi sungai di tiga titik yang terletak di Dusun Satu Desa Pakuli Utara.
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022