Jakarta (ANTARA) - Sekjen PDIP yang juga Doktor Ilmu Pertahanan Hasto Kristiyanto dalam kuliah umum dengan tema Geopolitik Soekarno mengajak para mahasiswa untuk membangun imajinasi Indonesia Maju.

"Harus bicara Indonesia pada 50-100 tahun ke depan. Bagaimana menjadi bangsa hebat dan itu dimulai di kampus. Tak ada pemimpin yang tak dimulai dari kampus. Kampus jadi infrastruktur kemajuan paling penting,” kata Hasto dalam keterangan diterima di Jakarta Selasa.

Dia mengatakan universitas dan kampus harus menggelorakan semangat kemajuan Indonesia yang hanya bisa dilakukan dengan pengembangan ilmu pengetahuan (iptek) dan riset.

Baca juga: Hasto ingatkan pemuda agar jadi pemimpin bukan jago kandang

Hal itu dia sampaikan dalam kuliah umum dengan tema Geopolitik Soekarno di Universitas Halu Oleo, di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Hasto juga mengingatkan mahasiswa Indonesia perlu belajar dari semangat pendiri bangsa, seperti Soekarno, Hatta, Sjahrir, M. Yamin yang pernah memimpin ratusan doktor yang membikin pola Pembangunan Semesta Berencana.

Menurut Hasto para pendiri itu memiliki imajinasi kemajuan Indonesia yang merdeka, bahkan ketika situasi sangat sulit, untuk melakukan rapat saja, berada dalam pengawasan tentara Jepang dan sekutu pada saat itu.

“Ketika zaman masih susah, ketika rapat diawasi Jepang dan sekutu, saat itu pendiri bangsa mampu membuat gagasan bahwa Indonesia lahir untuk jadi pemimpin di antara bangsa-bangsa di dunia,” kata Hasto.

Mereka kata Hasto berjuang di situasi relatif sulit. Sedangkan masa sekarang berada di masa yang jauh lebih baik.

"Infrastruktur, pendidikan juga. Maka seharusnya semua harus lebih bisa menggelorakan semangat kemajuan yang sama,” kata Hasto.

Hasto mengatakan dirinya hadir di kampus itu bukan dalam rangka politik praktis, namun dengan tujuan politik kebangsaan.

“Tidak ada politik praktis, yang ada adalah politik kebangsaan, bagaimana berkomitmen bersama membangun Indonesia yang kuat,” ucap Hasto.

Hasto juga menyampaikan salam hangat dari Presiden Kelima Ri yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022