Banjarmasin (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menggelar pertemuan ilmiah para sarjana Borneo di kampusnya di Kota Banjarmasin dari 6--8 September 2022.
Ada sebanyak 79 peserta datang dari penjuru pulau Kalimantan yang tergabung dalam Forum Akademik Sarjana Borneo ke-6 dalam kegiatan yang bertema "Agama dan Ketahanan: Krisis COVID-19 dan Masa Depan", Selasa.
Para peserta dari UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, Kalimantan Timur, IAIN Palangkaraya, Kalimantan Tengah, IAIN Pontianak, Kalimantan Barat dan tuan rumah UIN Banjarmasin, Kalsel.
Rektor UIN Antasari Prof Dr H Mujiburrahman, M.A mengaku terharu atas kedatangan para penuntut ilmu yang rela jauh-jauh datang untuk mengikuti kegiatan ilmiah.
Baca juga: 1.260 mahasiswa UIN Antasari angkatan ke-73 diwisuda
Baca juga: UIN Antasari programkan KKN mahasiswa ke luar negeri
“Begitu kata syair Arab, kadar perjuangan itu menentukan kualitas apa yang anda dapatkan. Tapi enggak ada yang berenang, ya? Kalau yang dari Surakarta datangnya pakai pesawat, terima kasih datang juga ke sini,” ucapnya saat membuka kegiatan tersebut di Auditorium Mastur Jahri UIN Antasari Banjarmasin.
Dia mengapresiasi adanya satu peserta dari luar pulau Kalimantan, yakni, dari UIN Raden Mas Said Jawa Tengah, Kiranda Okti Eka Putri, mahasiswi semester 7 Fakultas Perbankan Syariah.
Kiranda hadir membawakan makalah terkait ekonomi dan bisnis Islam dalam menghadapi tantangan pandemi pada pertemuan sarjana Borneo tersebut.
Wakil Rektor UIN Antasari Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Dr Irfan Noor M.Hum yang menjadi panitia tersebut melaporkan, ada sebanyak 79 makalah yang dipresentasikan pada konferensi ilmiah ini.
Diungkapkan dia, semua makalah itu hasil seleksi dari 102 karya yang masuk.
Untuk makalah yang dipresentasikan itu, yakni, sebanyak 22 makalah dari IAIN Pontianak, sebanyak 14 makalah dari IAIN Palangkaraya, sebanyak 25 makalah dari UIN Antasari dan sebanyak 17 makalah dari UIN Sultan Aji Muhammad Idris.
Semua makalah itu dipresentasikan dengan narasumber, yakni, Dr Norshahril Saat, Ph.D. dari Institut Yusof Ishak Singapura, Dr Aiza Maslan dari Universiti Sains Malaysia, Prof Dr Masdar Hilmy M.A dari UIN Sunan Ampel Surabaya dan dari UIN Antasari ada Ahmad Muhajir, Ph.D dan M Iqbal, Ph.D.
"Gairah ilmiah anak-anak mahasiswa ini yang tercermin dari makalah-makalah yang mereka tulis, adalah bukti bahwa COVID-19 bukanlah halangan, bahkan justru menjadi peluang bagi mereka untuk meneliti, menulis dan menerbitkan karya ilmiah mereka," ucap Irfan.*
Baca juga: Kejati Kalsel membantu selesaikan permasalahan aset tanah UIN Antasari
Baca juga: UIN Antasari jalin kerjasama dengan pusat penelitian Arab Saudi
Pewarta: Sukarli
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022