Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana senilai Rp9 triliun dari lelang sukuk negara atau surat berharga syariah negara (SBSN) pada tanggal 6 September 2022 untuk enam seri sukuk melalui sistem lelang Bank Indonesia, yang mendapatkan penawaran Rp24,13 triliun.
Keenam seri sukuk negara yang dilelang adalah SPNS07032023, PBS036, PBS003, PBS029, PBS034, dan PBS033.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, melaporkan dari lelang SPNS07032023, diserap dana Rp50 miliar yang berasal dari penawaran Rp3,65 triliun dan ditetapkan imbal hasil atau yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 3 persen.
Kemudian dana yang diserap dari seri PBS036 tercatat sebesar Rp700 miliar dari penawaran masuk Rp5,44 triliun, sehingga ditetapkan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 5,72122 persen.
Dari penawaran masuk sebesar Rp3,24 triliun untuk lelang seri PBS003, pemerintah meraup dana Rp2,05 triliun dan menetapkan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,57934 persen.
Untuk PBS029, pemerintah memilih menarik dana Rp800 miliar dari penawaran masuk Rp3,26 triliun, dengan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 7,13089 persen.
Kendati begitu, dari lelang sukuk seri PBS034, pemerintah memutuskan untuk tak menyerap dana meski terdapat penawaran masuk Rp540 miliar.
Terakhir, dari seri PBS033 yang mendapatkan penawaran masuk terbesar yaitu Rp7,99 triliun, pemerintah menyerap dana Rp5,4 triliun, yang juga menjadi jumlah nominal tertinggi yang dimenangkan, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 7,22494 persen.
Baca juga: Sukuk ritel dinilai cocok bagi investor yang inginkan pendapatan pasif
Baca juga: BI: Pilih produk keuangan dan investasi hijau dukung transisi energi
Baca juga: Pemerintah raup dana Rp12,1 triliun dari lelang sukuk negara
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022