Jakarta (ANTARA) - Finance Director & Corporate Secretary PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) Sudjono mengatakan penetapan Jerry Ng sebagai pengendali saham akan mendorong transformasi teknologi digital dan pengembangan ekosistem baru perseroan.
"Dari sisi digitalisasi, dari sisi pengembangan ekosistem barunya. Itu yang diharapkan bisa disumbangkan oleh beliau (Jerry Ng) setelah masuk ke BFI Finance, " ujar Sudjono dalam Media Luncheon BFI Finance dan Pinjam Modal di Jakarta, Selasa.
Sudjono menjelaskan bahwa masuknya pemegang saham mayoritas Bank Jago Tbk (ARTO) itu, tidak akan memberikan perubahan secara masif terkait dengan direksi perseroan. Selain itu, langkah ini juga tidak akan membuat perseroan menjadi lebih ekslusif.
"Di era digital saat ini kolaborasi bisa dilakukan dengan berbagai pihak selama bersifat win to win," ujar Sudjono.
Dengan masuknya Jerry Ng, dia mengatakan akan mengembangkan dan mempertahankan segmen pembiayaan otomotif dengan memaksimalkan teknologi digital.
"Pembiayaan otomotif sudah berlangsung cukup lama dan sangat bagus dan sangat sehat, itu di pertahankan dan di kembangkan lebih jauh," ujar Sudjono.
Hingga akhir Juni 2022, dia menjelaskan total piutang yang dikelola (managed receivables) perseroan mencapai Rp16,8 triliun atau naik sebesar 23,3 persen year on year (yoy).
Dia melanjutkan portofolio pembiayaan didominasi oleh pembiayaan mobil bekas dan baru sebesar 69,97 persen atau senilai Rp11,75 triliun, pembiayaan alat berat dan mesin sebesar 11,97 persen, motor bekas 10,76 persen, dan property-backed financing 2,67 persen.
Sebelumnya, pada 7 Juli 2022 Jerry Ng telah mendapat restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjadi pengendali BFI Finance. Hal itu didapatkan setelah melalui penilaian kemampuan dan kepatutan.
Jerry Ng masuk menjadi pengendali saham BFI Finance melalui aksi tender sukarela melalui Trinugraha Capital & Co SCA yang juga terafiliasi dengan Garibaldi 'Boy' Thohir. Saat ini, Trinugraha Capital & Co SCA memiliki 48,15 persen saham dari BFI Finance, dari yang sebelumnya sekitar 42,81 persen.
Baca juga: Transformasi digital, Riri Satria: Persoalan utama adalah "mindset"
Baca juga: Pemerintah manfaatkan teknologi percepat pemulihan di masa pandemi
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022