Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan bahwa para dai mempunyai peran sentral dalam meningkatkan kualitas literasi keagamaan umatnya serta kualitas kehidupan beragama di Indonesia.
“Dai memiliki atau memainkan peran fundamental, bahkan sangat sentral dalam meningkatkan literasi keagamaan umat dan dalam meningkatkan kualitas kehidupan beragama di Indonesia,” kata Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin dalam Halaqah Dai Tahun 2022 dan Grand Launching Aplikasi Ustadzkita di Jakarta, Selasa.
Kamaruddin menuturkan para dai merupakan sebuah entitas yang dapat mendorong kualitas kehidupan beragama, sekaligus meningkatkan kualitas kesalehan umat beragama dan kerukunan sosial, serta harmoni di tengah masyarakat.
Ia menekankan para dai sangat berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia yang harmonis, damai, mumpuni dan tentram, melalui dakwah ataupun edukasi agama yang membawa nilai kasih sayang, damai dan persatuan.
Baca juga: Kemenag luncurkan Ustadzkita permudah layanan keagamaan masyarakat
Baca juga: DMI Sulteng bentuk empat banom optimalkan pembinaan umat
Dalam memperkuat peran dai-dai di seluruh Indonesia, Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal yang dia pimpin, meresmikan program bernama Dai Kebangsaan yang setiap kegiatannya akan bermitra dengan pemerintah sampai ke wilayah 3T (terpencil, terluar dan tertinggal).
“Kami telah mematangkan kebutuhan dai di perkotaan hingga di wilayah 3T. Oleh karena itu, sangat penting sekali untuk bermitra dan berkontribusi mewujudkan Indonesia yang harmoni, damai, rukun dan tentram,” katanya.
Program Dai Kebangsaan, kata Kamaruddin, adalah tindak lanjut dari kegiatan peningkatan kompetensi penceramah yang selama ini dilaksanakan Kemenag. Hingga kini, sekitar 10 ribu dai telah tergabung dan meningkatkan kapasitasnya melalui program itu,
Sebagai mitra strategis pemerintah dalam memperkuat persatuan, pemahaman terkait moderasi beragama dan wawasan kebangsaan dai-dai itu telah ditingkatkan. Hal itu bertujuan agar menciptakan Indonesia sebagai bangsa yang damai dan toleran di tengah pruralitas dan diversitas.
“Oleh karena itu, kita ingin bersinergi dengan mereka semua dan menjadi mitra strategis kami di bidang agama, sehingga kami mencoba untuk merekrut mereka bersama-sama berkontribusi,” ucapnya.
Kamaruddin menambahkan pada tahun 2020 lalu, Kemenag telah mengirimkan dai ke daerah 3T, sebagai bukti bahwa tokoh agama tidak hanya hadir bagi umat di perkotaan, tetapi juga di pedesaan bahkan daerah terluar sekalipun.
“Kita kirimkan dai karena mereka sangat membutuhkan pencerahan keagamaan. Pesannya moderasi beragama dan pengetahuan kebangsaan. Jadi intinya, kita harus menjadi warga negara yang baik dan menjadi umat beragama yang baik,” ujarnya.*
Baca juga: Waketum MUI: Pendakwah hendaknya terus jaga nilai kebangsaan
Baca juga: Banda Aceh kuatkan dai perkotaan untuk maksimalkan Syariat Islam
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022