Kita lihat di Provinsi Gorontalo kemudian di Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Selatan agak ke utara, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara itu potensi hujan dengan intensitas cukup tinggi masih terbuka,

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat mewaspadaicurah hujan tinggi di Pulau Sulawesi menurut prakiraan curah hujan dasarian I September 2022.

Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam Disaster Briefing di Jakarta, Senin, mengatakan untuk wilayah Sulawesi, banyak spot-spot yang curah hujannya di atas 150 sampai 200 mm.

"Kita lihat di Provinsi Gorontalo kemudian di Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Selatan agak ke utara, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara itu potensi hujan dengan intensitas cukup tinggi masih terbuka," katanya.

BNPB mengharapkan masyarakat dan pemerintah daerah meningkatkan kesiapsiagaan, melihat fenomena alam, dan berani menyiapkan evakuasi.

Selain itu, beberapa wilayah diprakirakan memiliki curah hujan tinggi di antaranya Sumatera, terutama Bengkulu, kemudian sebagian besar Kalimantan, Jawa tidak terlalu signifikan, namun ada beberapa tempat di Jawa Barat, masih Garut, Sukabumi, dan lain-lain, Maluku, dan Papua Barat.

Abdul mengatakan prakiraan ini harus disampaikan, mengingat pada minggu lalu di acara yang sama, dia memperingatkan kesiapsiagaan wilayah Bengkulu dan Lampung yang akan mengalami curah hujan tinggi.

"Ini kita harus sampaikan rekan-rekan di daerah masyarakat harus segera setidaknya menyiapkan diri," katanya.

BNPM juga meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama apabila wilayahnya pernah terjadi banjir, atau mengamati ada kawasan perbukitan yang pohon-pohonnya telah gundul, demikian Abdul Muhari .

Baca juga: BNPB sebut sejumlah dampak hujan intensitas tinggi di Konawe Utara

Baca juga: Tiga kabupaten di Sulsel terdampak banjir

Baca juga: Sulawesi Utara diprediksi berawan, hujan ringan, gelombang tinggi

Baca juga: Jalur trans Sulawesi di Kabupaten Majene tertimbun longsor

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022