Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi antusias Pemerintah Daerah dan masyarakat Jawa Timur memanfaatkan program Kartu Pra Kerja.
“Kepada para alumni Program Kartu Prakerja di Kota Madiun dan sekitarnya, perlu diingat bahwa belajar tidak mengenal usia. Keterampilan itu penting tapi tidak cukup. Teruslah tingkatkan kualitas diri,” katanya saat menyampaikan sambutan virtual pada acara Temu Alumni Program Kartu Prakerja yang digelar di Madiun, Senin.
Menko Airlangga menyampaikan program Kartu Prakerja menjadi program Government to People pertama yang dimiliki Indonesia dan keberhasilannya diakui oleh lembaga dunia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Program Kartu Prakerja juga berhasil meningkatkan jumlah persentase angkatan kerja yang mengikuti pelatihan/kursus menjadi 16,36 persen. Kemudian, 75 persen dari penerima manfaat Program Kartu Prakerja juga telah memanfaatkan sertifikat pelatihan yang dimiliki untuk melamar pekerjaan dan masuk ke lapangan kerja.
Capaian tersebut, lanjutnya, merupakan salah satu kontribusi nyata dari Program Kartu Prakerja. Selain itu, dari sisi insentif, lebih dari Rp3,1 triliun telah disalurkan langsung dari bendahara umum negara ke e-wallet penerima secara transparan dan diterima 100 persen tanpa potongan.
“Program Kartu Prakerja adalah kisah sukses Pemerintah Indonesia mentransformasi pendidikan untuk orang dewasa atau adult learning. Ini merupakan capaian yang luar biasa karena memang belajar seharusnya sepanjang hayat atau lifelong learning,” ucapnya.
Dalam acara yang dihadiri oleh 700 alumni Program Kartu Prakerja se-Karesidenan Madiun dan 500 undangan lainnya, Airlangga turut mengapresiasi peran Pemerintah setempat yang selama ini telah mendukung Program Kartu Prakerja sehingga program tersebut dapat tersosialisasi dengan baik.
“Program Kartu Prakerja akan dilanjutkan pada tahun 2023 dan 2024. Sejalan dengan makin melandainya COVID-19, maka Program Kartu Prakerja akan didorong penyelenggaraan secara offline,” sebutnya.
Lebih lanjut Airlangga menuturkan bahwa luasnya sebaran angkatan kerja yang mencapai ratusan juta jumlah angkatan kerja di Indonesia tersebar di 514 kabupaten/kota, mendorong Kartu Prakerja menggunakan teknologi informasi untuk menjangkau dan memberikan akses pelatihan seluas-luasnya. Selain itu, kemitraan dengan pihak swasta dan universitas juga dibangun untuk menyediakan ribuan pelatihan.
“Hasilnya, banyak lembaga pelatihan yang tergabung dalam ekosistem Program Kartu Prakerja yang semula sangat kecil ukuran usahanya, sekarang berkembang. Program Kartu Prakerja berhasil menghidupkan pasar pelatihan yang sebelumnya tidak ada,” ungkap dia.
Adapun Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah penerima manfaat Program Kartu Prakerja ke dua tertinggi se-Indonesia. Total pendaftar dari Jawa Timur mencapai 4,5 juta orang dan sebanyak 1,38 juta orang telah menjadi penerima manfaat Program Kartu Prakerja.
Pelatihan yang paling diminati oleh penerima manfaat Prakerja di Jawa Timur adalah telemarketing, strategi pemasaran, makanan dan minuman, kerajinan tangan, tata rias, hingga IELTS.
Baca juga: Moeldoko: Program Kartu Prakerja terbukti bermanfaat
Baca juga: Manajemen Kartu Prakerja tunggu arahan Menko untuk pelatihan luring
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022