akan kami optimalkan lagi ya, agar mereka itu bisa berkreasiSurabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggratiskan Gedung Balai Pemuda di Jalan Gubernur Suryo, Kota Pahlawan, Jawa Timur, untuk seniman dan anak muda menampilkan karya-karyanya.
"Kami minta Balai Pemuda itu digratiskan buat para seniman dan anak muda," kata Wali Kota Eri Cahyadi di Surabaya, Senin.
Oleh karena itu, Eri meminta Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya memberi kesempatan anak muda dan seniman untuk menampilkan karyanya di gedung tersebut.
"Saya tidak ingin, hanya menggaungkan Balai Pemuda sebagai tempatnya anak muda, tapi nggak ada tampilan seni dan budaya," kata Eri.
Menurut Eri, tujuan dari semua itu agar kreasi atau karya anak muda dan seniman di Kota Surabaya itu dapat tersalurkan melalui pertunjukan.
Baca juga: Eri Cahyadi bolehkan fashion week di Surabaya dengan syarat
Baca juga: Di tengah pandemi COVID-19, perbaikan Balai Pemuda Surabaya berjalan
Wali Kota mengatakan, saat tingkat penularan COVID-19 di Surabaya tinggi, Pemkot Surabaya sempat membubarkan beberapa penampilan seni di Balai Pemuda. Pemkot Surabaya bahkan sempat menutup Balai Pemuda dan menghentikan sementara kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan.
"Memang, waktu itu pengunjung sangat antusias, sehingga terpaksa dibubarkan. Nanti kalau sudah dibuka untuk pertunjukan lagi, pengunjung bisa melihat ludruk, pertunjukan tari dan sebagainya. Mereka (seniman) bisa tampil secara bergantian, pasti sangat luar biasa dan orang akan berani menampilkan karya seninya," Eri.
Eri tidak ingin, kesenian seperti ludruk, parikan, tari-tarian dan budaya khas Surabaya lainnya itu terlupakan begitu saja, terutama di kalangan anak muda. Untuk itu, dia berharap, Balai Pemuda bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh anak muda dan para seniman di Surabaya untuk menampilkan karyanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan, sebelum pandemi COVID-19, di Balai Pemuda itu ada Rumah Kreatif yang menyediakan tempat pelatihan seni dan budaya, mulai tari, parikan, ludruk, musik dan sebagainya.
Baca juga: Surabaya siapkan konsep ruang publik bawah tanah terintegrasi
Wali Kota mengatakan, saat tingkat penularan COVID-19 di Surabaya tinggi, Pemkot Surabaya sempat membubarkan beberapa penampilan seni di Balai Pemuda. Pemkot Surabaya bahkan sempat menutup Balai Pemuda dan menghentikan sementara kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan.
"Memang, waktu itu pengunjung sangat antusias, sehingga terpaksa dibubarkan. Nanti kalau sudah dibuka untuk pertunjukan lagi, pengunjung bisa melihat ludruk, pertunjukan tari dan sebagainya. Mereka (seniman) bisa tampil secara bergantian, pasti sangat luar biasa dan orang akan berani menampilkan karya seninya," Eri.
Eri tidak ingin, kesenian seperti ludruk, parikan, tari-tarian dan budaya khas Surabaya lainnya itu terlupakan begitu saja, terutama di kalangan anak muda. Untuk itu, dia berharap, Balai Pemuda bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh anak muda dan para seniman di Surabaya untuk menampilkan karyanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan, sebelum pandemi COVID-19, di Balai Pemuda itu ada Rumah Kreatif yang menyediakan tempat pelatihan seni dan budaya, mulai tari, parikan, ludruk, musik dan sebagainya.
Baca juga: Surabaya siapkan konsep ruang publik bawah tanah terintegrasi
Baca juga: Risma jelaskan alasan pelebaran pedestrian Balai Pemuda
Ia mengatakan, para pemuda yang ada di Rumah Kreatif itu bukan sekadar dilatih, akan tetapi juga difasilitasi tempat untuk menampilkan seni dan budaya di Gedung Balai Budaya, Balai Pemuda.
"Biasanya mereka latihan di selasarnya, ketika latihan, adik-adik itu dibimbing oleh mentor kami. Setelah itu, kami fasilitasi dan mereka tampil di Gedung Balai Budaya," kata Wiwiek.
Wiwiek menambahkan, Disbudporapar juga memberi kesempatan dan memberi fasilitas seniman lain untuk berkarya. Sehingga para seniman itu tidak hanya hanya tampil di Balai Pemuda, akan tetapi juga bisa di Jalan Tunjungan dan Taman Prestasi.
"Ke depannya akan kami optimalkan lagi ya, agar mereka itu bisa berkreasi karena mereka kan juga membutuhkan suatu ruang untuk menyalurkan kreasinya. Bahkan, mereka juga kami beri ruang di bagian alun-alunnya," ujar dia.
Baca juga: Surabaya optimalkan kawasan terbuka Balai Pemuda
Ia mengatakan, para pemuda yang ada di Rumah Kreatif itu bukan sekadar dilatih, akan tetapi juga difasilitasi tempat untuk menampilkan seni dan budaya di Gedung Balai Budaya, Balai Pemuda.
"Biasanya mereka latihan di selasarnya, ketika latihan, adik-adik itu dibimbing oleh mentor kami. Setelah itu, kami fasilitasi dan mereka tampil di Gedung Balai Budaya," kata Wiwiek.
Wiwiek menambahkan, Disbudporapar juga memberi kesempatan dan memberi fasilitas seniman lain untuk berkarya. Sehingga para seniman itu tidak hanya hanya tampil di Balai Pemuda, akan tetapi juga bisa di Jalan Tunjungan dan Taman Prestasi.
"Ke depannya akan kami optimalkan lagi ya, agar mereka itu bisa berkreasi karena mereka kan juga membutuhkan suatu ruang untuk menyalurkan kreasinya. Bahkan, mereka juga kami beri ruang di bagian alun-alunnya," ujar dia.
Baca juga: Surabaya optimalkan kawasan terbuka Balai Pemuda
Baca juga: Ribuan pencari kerja padati Balai Pemuda Surabaya
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022