Seluruh mitra binaan akan kami dukung terutama dalam peningkatan serta pengembangan usaha agar menjadi unggul dan mandiri.
Kendari (ANTARA) - Rumah BUMN Selayar yang merupakan binaan PT PLN (Persero) UIW Sulselrabar mengikutsertakan mitra binaannya Simbiosa Coffee dalam ajang Jogja Coffee Week di Jogja Expo Center (JEC) Daerah Istimewa Yogyakarta.
Manajer Komunikasi & TJSL PLN Unit Induk Wilayah Sulselrabar, Eko Wahyu Prasongko dalam rilis yang diterima di Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin, mengatakan ajang bertajuk Indonesia Coffee Showcase itu dimaksudkan sebagai wadah pengembangan usaha kopi mulai level pelaku di hulu, UMKM, hingga perusahaan besar sekaligus menjadi ajang perjumpaan antarpelaku usaha dan pasar.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Komunitas Coffee Nusantara selama lima hari, 2-6 Agustus 2022, itu menghadirkan 166 pegiat kopi yang terdiri atas petani, prosesor, roastery, coffee shop, peralatan dan perkakas pendukung, bahan baku, dan aneka produk turunan kopi.
Baca juga: Menteri Koperasi akan siapkan tempat di Sarinah untuk kopi Papua
Sebanyak 239 peserta mengikuti kontes kopi mulai dari kategori brewers competition, taster competition, latte art competition, salah satunya Simbiosa yang akan mengikuti latte art competition pada Selasa, 6 September 2022.
General Manager PLN UIW Sulselrabar Moch. Andy Adchaminoerdin mengungkapkan bahwa PLN mendukung UMKM mitra binaannya dalam mengembangkan usaha mulai dari kondisi tradisional, menjadi go modern, go digital, go online, hingga go global.
“Seluruh mitra binaan akan kami dukung terutama dalam peningkatan serta pengembangan usaha agar menjadi unggul dan mandiri," ujar Andy.
Salah satu mitra binaan PLN yang hadir dalam kegiatan Jogja Coffee Week 2 di Yogyakarta ini adalah Simbiosa milik Muh. Fathur Rahman R, yang telah memproduksi kopi terbaik di 3 lokasi di Sulawesi Selatan yaitu Toraja, Enrekang, dan Malino.
Kopi yang disajikan yakni pertama, kopi Toraja Benteng Ambeso, salah satu kopi arabica yang ditanam dengan ketinggian 1.400 mdpl di daerah benteng Ambeso, Tana Toraja, dan memiliki rasa sedikit manis, beraroma sweet corn dan rasa brown sugar.
Baca juga: Mentan harap seluruh kafe di dunia menyajikan kopi Indonesia
Kedua , kopi Malino Topidi, kopi yang ditanam dengan ketinggian 1.300 mdpl di Topodi, Malino, dan memiliki cita rasa nikmat dengan campuran rasa sweet mandarin orange, brownsugar dan Chocolate.
Dan ketiga kopi Enrekang Bemba, salah satu kopi arabica yang ditanam dengan ketinggian 1.530 mdpl di Desa Buntu Randan, Enrekang, dan memiliki rasa dan aroma buah-buahan tropis dan sedikit seperti teh dan memiliki aroma dan rasa hints berry.
Kegiatan itu diharapkan menjadi ajang promosi yang dapat mendukung petani kopi di Toraja, Enrekang, dan Malino, serta anggota binaan Rumah BUMN Selayar untuk memperkenalkan produk, kualitas, citra dan merek, sehingga mampu meningkatkan daya saing, yang dapat berimbas pada peningkatan kesejahteraan para petani kopi dan sekitarnya.
Pemilik Coffee Shop Simbiosa, Muh. Fathur Rahman R mengucapkan terimakasih kepada PLN Peduli dan Rumah BUMN Selayar atas bantuan serta dukungan kepada UMKM untuk mengembangkan produk.
Sebelum ada bantuan pengembangan produk, Fathur menceritakan hanya memperoleh penghasilan sebesar Rp10 juta hingga Rp12 juta dari penjualan kopi sebanyak 5 kilogram hingga 6 kilogram setiap bulan.
Namun berkat dukungan pengembangan produk dan pemasaran dari PLN, Fathur mampu memperoleh penghasilan dua kali lipat, sebesar Rp16 juta hingga Rp21 juta dari penjualan kopi sebanyak 10 kg hingga 15 kg setiap bulan.
“Saya selaku pemilik Coffee Shop Simbiosa mengucapkan terimakasih kepada PLN Peduli dan Rumah BUMN Selayar atas dukungan pengembangan produk kepada UMKM agar lebih dikenal ke semua masyarakat di Indonesia,” ujar Fathur.
Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022