Jakarta (ANTARA) - Indonesia resmi menutup forum Digital Innovation Network (DIN) G20 dengan memberikan apresiasi kepada para startup inovatif yang dipilih oleh juri maupun peserta yang terlibat dalam ajang yang berlangsung tiga hari terakhir ini di Nusa Dua, Bali.
"Kini kita berada di akhir dari Digital Innovation Network, namun sebenarnya ini merupakan awal. Karena dalam acara yang luar biasa dan berlangsung selama tiga hari ini banyak keterlibatan intuitif dalam perencanaan penggunaan teknologi digital yang dapat membantu kita semua untuk pulih kembali dan berkembang menghadapi masalah setelah pandemi," kata Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen Aptika Kemenkominfo) Semuel Abrijani Pangerapan di lokasi acara, Minggu.
Apreasiasi secara simbolis diberikan kepada para startup dengan inovasi terbaik dari lima sektor yaitu healthcare, education technology, financial inclusivity, green and renewable energy, serta supply chain.
Baca juga: Menkominfo: G20 DIN mampu jadi katalis pertumbuhan ekonomi digital
Inovasi tersebut telah dibagikan dalam forum inovasi digital dan diharapkan bisa menginspirasi para startup lainnya untuk bisa menyiapkan pengembangan solusi digital menarik lainnya.
Adapun para pemenang dalam Digital Innovation Network (DIN) G20 2022 terbagi dalam dua kategori yaitu kategori pilihan juri dan kategori favorit peserta.
Dari kategori pilihan juri para pemenangnya adalah UCARE.AI dari Singapura serta Neurobots dari Brazil untuk sektor healthcare, MOOVA dari Argentina dan Sinbad dari Indonesia untuk sektor supply chain, Xurya dari Indonesia dan Uali dari Argentina untuk sektor green and renewable energy, Edubuk dari India dan Accredify dari Singapura untuk sektor education technology, serta WireBarley dari Korea Selatan dan Lendo dari Saudi Arabia untuk sektor financial inclusivity.
Baca juga: DIN G20 jadi jembatan naikan kelas startup di Indonesia
Sementara untuk kategori favourite startup yang dipilih para partisipan DIN G20 pemenangnya ialah NUSANTIC dari Indonesia dan Qapsula dari Rusia untuk sektor healthcare, Eunimart dari India dan FairSupply dari Australia untuk sektor supply chain, EINHUNDERT Energie dari Jerman dan MVL Labs dari sektor green and renewable energy, Cakap dari Indonesia dan Sarente Gameon dari Turkiye untuk sektor education technology, serta Komunal dari Indonesia dan Lendo dari Saudi Arabia untuk sektor financial inclusivity.
"Dengan keterlibatan 52 startup dan 42 modal ventura, para peserta dari acara ini kami harapkan telah banyak mengeksplorasi dan menciptakan kolaborasi potensial maupun investasi,"ujar Semuel.
Semuel menyebutkan nantinya Indonesia akan merilis buku yang juga bisa diakses secara digital dalam bentuk e-book yang isinya mencakup perjalanan DIN G20 serta inovasi maupun ide yang dikembangkan oleh para startup yang berhasil meraih apresiasi dalam acara ini.
Baca juga: Menkominfo sebut DIN G20 ruang inovasi digital untuk pemulihan global
Baca juga: Indonesia ingin DIN jadi ajang rutin tahunan
Baca juga: Indonesia jadikan DIN G20 wadah solusi global lewat digitalisasi
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022