gajah itu nantinya akan kembali, mereka hanya pindah lokasi saja

Banda Aceh (ANTARA) - Conservation Respon Unit (CRU) Mila bersama warga Gampong Riweuk mengiring kawanan gajah liar yang memasuki perkebunan dan merusak tanaman milik warga di wilayah Kabupaten Pidie.

Leader Tim CRU Mila, Kausar di Pidie, Minggu mengatakan kawanan gajah itu hampir setiap hari dalam sebulan terakhir berpindah lokasi dari kebun ke kebun lain yang ada di wilayah Kabupaten Pidie.

Wilayah yang disinggahi gajah tersebut diantaranya Kecamatan Padang Tiji, Mila, Sakti, Keumala dan Tangse.

"Gajah itu nantinya akan kembali, mereka hanya pindah lokasi saja yang berdekatan di wilayah Pidie, Sabtu (3/9) kami lakukan penggiringan gajah kembali ke hutan yang menyasar ke lahan perkebunan warga di Gampong Riweuk Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie," kata Kausar.

Baca juga: BKSDA: Konflik gajah-manusia hampir setiap hari terjadi di Aceh
Baca juga: BKSDA Aceh turunkan tim untuk atasi gangguan gajah liar di Pidie

Upaya pengusiran yang bisa dilakukan dengan penggiringan, disamping itu dengan bunyi kembang api atau petasan dan pemasangan pagar kawat power fencing sebagai solusi dalam mengatasi konflik manusia dengan gajah agar tidak bisa masuk ke permukiman dan perkebunan penduduk.

Menurutnya, dalam proses pengusiran gajah sangat sulit dipindahkan karena gunung dan hutan di wilayah Pidie sangat berdekatan, sehingga gajah itu hanya berpindah tempat dan akan kembali lagi.

"Kami terus melakukan pengkajian ulang mengenai di mana habitat asalnya dan kenapa konflik selalu terjadi di lahan pemukiman, kami juga membutuhkan kerja sama semua pihak terkait dalam penanganan konflik ini," kata Kausar.

Baca juga: Mitigasi konflik demi hubungan baik manusia dan gajah
Baca juga: Balai TN Tesso Nilo-BBKSDA Riau berupaya setop konflik gajah-manusia
Baca juga: Konflik gajah dan manusia di Pidie tertinggi di Provinsi Aceh

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022