Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Jumat (2/9) membuat klarifikasi dengan menegaskan bahwa dirinya tidak menganggap pendukung mantan presiden AS Donald Trump sebagai "ancaman."

Biden menyampaikan klarifikasi tersebut karena sebelumnya ia sempat menyebut "MAGA Republicans", yakni pendukung Trump, sebagai ancaman bagi demokrasi dalam pidato yang disiarkan di televisi secara nasional.

"Trump dan MAGA Republicans mewakili ekstremisme yang mengancam fondasi paling mendasar dari republik kita ... Dan itu adalah ancaman bagi negara ini," kata Biden pada Kamis (1/9).

Tapi dalam konferensi pers pada Jumat, Biden mengatakan dirinya "tidak menganggap pendukung Trump sebagai ancaman bagi negara ini."

"Saya rasa siapa pun yang menganjurkan penggunaan kekerasan, menolak untuk mengakui hasil pemilu ... mempertanyakan cara Anda menghitung suara, itu adalah ancaman bagi demokrasi," tutur Biden.

Mantan presiden AS Trump masih terus menggugat hasil pemilu 2020

Tak lama setelah pidato Biden pada Kamis, Trump mengecam presiden AS itu dengan menulis di media sosial bahwa Biden "pasti sudah gila, atau menderita demensia tahap akhir" karena telah menuding Trump dan para pendukungnya sebagai "ancaman" bagi AS.

"Seseorang harus menjelaskan kepada Joe Biden, secara perlahan tetapi dengan penuh semangat, bahwa MAGA berarti, dengan makna terkuat yang dapat disampaikan oleh kata-kata, MAKE AMERICA GREAT AGAIN!" kata Trump dalam unggahannya.

Istilah MAGA, atau "Make America Great Again" (yang berarti menjadikan Amerika kembali berjaya), merupakan slogan utama Trump selama kampanye kepresidenannya dan masa jabatannya sebagai presiden.

"Jika dia tidak ingin menjadikan Amerika kembali berjaya, yang berdasarkan kata-kata, tindakan, dan gagasannya dia memang tidak ingin, maka dia benar-benar tidak layak untuk mewakili Amerika Serikat!" unggah Trump pada Jumat.

Pidato itu disampaikan Biden pada Kamis di Kota Philadelphia, AS, beberapa hari setelah presiden AS itu mengatakan bahwa para pendukung Trump adalah pendukung "semifasisme."


Penerjemah: Xinhua
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022