Jayapura (ANTARA News) - Sampai saat ini tidak ada mahasiswa Universitas Negeri Cenderawasih (Uncen) Jayapura yang menyeberang ke negara tetangga Papua Nugini (PNG) terkait bentrokan Ambepura 16 Maret yang lalu. Rektor Uncen Prof.Dr. Berth Kambuaya, MBA kepada ANTARA di Jayapura Jumat mengaku sangat menyesalkan bila ada mahasiswanya yang menyeberang ke PNG sebagaimana terjadi pada 10 Pebruari 1984 lalu. Akibat penyeberangan itu, lembaga perguruan tinggi di Papua mengalami kemerosotan tajam dalam soal sumber daya manusia (SDM). Kambuaya mengemukakan, demonstrasi boleh dilakukan, namun demonstrasi yang intelek dan bukan dengan kekerasan fisik melainkan dengan otak. "Saya bersama seluruh sivitas akademika persiapkan SDM Papua yang pintar dan berotak cerdas untuk melanjutkan dan menciptakan peluang pembangunan nasional baru di provinsi ini," kata Kambuaya. Saat ini merebak kabar ada tiga nelayan Papua asal Jayapura yang terdampar di Pulau Manus, PNG dan diisukan mereka adalah tiga mahasiswa Uncen yang menyeberang pasca bentrokan antara aparat keamanan dan kelompok pengunjuk rasa yang menamakan diri Parlemen Jalanan dan Solidaritas Pembela Rakyat Papua. Aksi bentrokan itu yang mengakibatkan tiga anggota Satuan Brimob Polda Papua, satu anggota Dalmas Polresta Jayapura dan satu anggota Intel TNI-AU meninggal dunia, serta 19 anggota polisi dan enam warga sipil luka.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006