Jakarta (ANTARA) - Pasokan gas Rusia ke Jerman melalui jalur pipa Nord Stream 1 akan mengalami gangguan untuk waktu yang belum dapat ditentukan karena adanya masalah pada peralatan utama, demikian diumumkan raksasa gas Rusia Gazprom pada Jumat (2/9) malam waktu setempat.

Setelah kerja pemeliharaan selama tiga hari selesai, gas seharusnya mulai mengalir lagi melalui pipa tersebut pada Sabtu (3/9) pagi.

Namun, setelah kebocoran terdeteksi selama pemeliharaan tersebut, Gazprom mengatakan mengingat operasional yang aman dari turbin gas terakhir yang tersisa tidak dapat dipastikan, maka jalur pipa harus ditutup "sampai semua kerusakan peralatan selesai diperbaiki." Tidak disebutkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan ini.

Kepala Juru Bicara Komisi Eropa Eric Mamer menuduh Gazprom menghentikan aliran gas dengan alasan palsu. Dikatakan oleh BMWK bahwa kapasitas fasilitas penyimpanan gas Jerman saat ini mencapai 84,3 persen, dan negara itu diperkirakan akan mencapai target penyimpanan 85 persen untuk Oktober pada awal September. Selesai

Menyusul pengumuman Gazprom terkait perpanjangan pembekuan pasokan, Kementerian Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim Jerman (BMWK) menekankan pentingnya langkah pencegahan dari Jerman.

"Situasi di pasar gas tegang, tetapi keamanan pasokan terjamin," kata juru bicara BMWK pada Jumat malam, seraya menambahkan bahwa pihaknya sedang menerapkan sejumlah langkah untuk memperkuat kemandirian dari impor energi Rusia.

Dikatakan oleh BMWK bahwa kapasitas fasilitas penyimpanan gas Jerman saat ini mencapai 84,3 persen, dan negara itu diperkirakan akan mencapai target penyimpanan 85 persen untuk Oktober pada awal September. Selesa


Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022