ini kerja keras semua pihakKupang (ANTARA) - Wakil Bupati Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur Jerry Manafe menyebutkan jumlah anak yang mengalami kekerdilan di daerah itu tersisa 19 persen atau 5.837 orang anak dari tiga bulan sebelumnya mencapai 24 persen atau 7.207 anak.
"Kami optimis bisa mencapai 10 persen karena saat ini saja dalam waktu tiga bulan mulai Juni-Agustus 2022 jumlah kasus kekerdilan turun menjadi 19 persen karena adanya intervensi berbagai program pemberian makanan tambahan dari pemerintah desa dan Puskesmas," tegas Wakil Bupati Jerry Manafe di Kupang, Jumat.
Ia mengapresiasi kerja keras aparat pemerintah desa dan Puskesmas melakukan sosialisasi pencegahan stunting, mendata anak-anak yang terancam stunting serta memberikan makanan tambahan bagi anak-anak yang mengalami stunting.
"Kami sangat bersyukur jumlah kasus kekerdilan di Kabupaten Kupang saat ini semakin menurun tajam, ini kerja keras semua pihak," katanya.
Baca juga: Pemkab Kupang fokus penanganan 7.207 balita stunting
Baca juga: Kepolisian bantu Pemkab Kupang menurunkan angka stunting
Ia menjelaskan semakin menurunkan kasus kekerdilan anak di kabupaten yang berbatasan dengan Oecusse Timor Leste ini karena banyak pihak yang ikut berkolaborasi dalam penanganan kekerdilan.
Menurut dia pemerintah desa memiliki kontribusi yang sangat besar dalam melakukan upaya menurunkan kasus kekerdilan dengan memantau asupan gizi anak-anak yang mengalami kekerdilan dan membina kaum ibu untuk memahami kebutuhan gizi bagi ibu hamil dan anak balita.
"Kami mengapresiasi terhadap pemerintah di 160 desa yang secara serius melakukan berbagai upaya untuk menurunkan kasus anak yang mengalami kekerdilan," kata Jerry Manafe.
Dia mengatakan penurunan jumlah anak yang mengalami kekerdilan di Kabupaten Kupang diketahui setelah dilakukan pengukuran tinggi dan berat badan anak yang mengalami kekerdilan.
Menurut dia hasil dari pengukuran itu diketahui berat dan tinggi badan anak yang mengalami kekerdilan mengalami pertumbuhan yang baik setelah intervensi makanan tambahan.
Jerry Manafe sangat optimis jumlah anak yang mengalami kekerdilan di Kabupaten Kupang bisa turun menjadi 10 persen pada 2023.
Baca juga: Tanoto Foundation bantu penanganan stunting di NTT
Ia menjelaskan semakin menurunkan kasus kekerdilan anak di kabupaten yang berbatasan dengan Oecusse Timor Leste ini karena banyak pihak yang ikut berkolaborasi dalam penanganan kekerdilan.
Menurut dia pemerintah desa memiliki kontribusi yang sangat besar dalam melakukan upaya menurunkan kasus kekerdilan dengan memantau asupan gizi anak-anak yang mengalami kekerdilan dan membina kaum ibu untuk memahami kebutuhan gizi bagi ibu hamil dan anak balita.
"Kami mengapresiasi terhadap pemerintah di 160 desa yang secara serius melakukan berbagai upaya untuk menurunkan kasus anak yang mengalami kekerdilan," kata Jerry Manafe.
Dia mengatakan penurunan jumlah anak yang mengalami kekerdilan di Kabupaten Kupang diketahui setelah dilakukan pengukuran tinggi dan berat badan anak yang mengalami kekerdilan.
Menurut dia hasil dari pengukuran itu diketahui berat dan tinggi badan anak yang mengalami kekerdilan mengalami pertumbuhan yang baik setelah intervensi makanan tambahan.
Jerry Manafe sangat optimis jumlah anak yang mengalami kekerdilan di Kabupaten Kupang bisa turun menjadi 10 persen pada 2023.
Baca juga: Tanoto Foundation bantu penanganan stunting di NTT
Baca juga: Ketika stunting menjadi momok yang mengkhawatirkan di NTT
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022