Sintang, Kalimantan Barat (ANTARA) - Program Kartu Prakerja terus mendorong peningkatan kompetensi generasi muda di Provinsi Kalimantan Barat dengan mencatatkan 288.200 peserta dan menyalurkan insentif dengan nilai total Rp667.5 miliar.
“Pencapaian ini menunjukkan sinyal kuat bahwa Pemerintah lewat Program Kartu Prakerja hadir dan berdampak positif bagi masyarakat di berbagai lapisan, termasuk daerah tertinggal dan pedalaman,” kata Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari di saat menghadiri ‘Temu Alumni Kartu Prakerja’ di Sintang, Kalimantan Barat, Kamis.
Sebanyak 288.200 peserta tersebut berasal dari tujuh kabupaten dan kota di Kalbar yakni
Kota Pontianak, Kabupaten Sintang, Sanggau, Sekadau, Kapuas Hulu, Melawi, dan Ketapang, yang mendaftar sejak sejak Gelombang 1 pendaftaran Kartu Prakerja dibuka pada April 2020.
Denni juga mengatakan konsep daring yang diusung oleh Kartu Prakerja telah terbukti mampu menjangkau berbagai pelosok Nusantara.
"Indonesia negara besar dan kita setelah melihat proof of concept bahwa Kartu Krakerja yang berbasis online mampu menjangkau Nusantara dalam waktu yang cepat, mampu memampukan mereka, membuat mereka tahu tentang apa yang mereka inginkan," kata Denni.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Manto Saidi, menyatakan program Kartu Prakerja sangat membantu masyarakat Kalbar.
Terutama untuk peningkatan ekonomi bagi yang terdampak PHK, peningkatan kompetensi dan produktivitas bagi pekerja dan pencari kerja, serta sebagai modal untuk yang berwirausaha.
"Program Kartu Prakerja berkontribusi meningkatkan ketahanan pangan, ketahanan finansial, dan inklusi keuangan para penerima secara signifikan,” kata Manto.
Salah satu pemudi Kalimantan Barat yang merasakan langsung manfaat Kartu Prakerja adalah Jeklin Marvi Pongotak (21) asal Melawi, Kalimantan Barat.
Dirinya mengaku kerap gagal saat melamar kerja karena belum punya ijazah S1 dan tak punya sertifikat pelatihan, meski punya kemampuan lebih di bidang penguasaan bahasa asing.
Setelah mendapat informasi tentang Kartu Prakerja, Jeklin mencoba mendaftar ke Program Kartu Prakerja dan berhasil lolos sebagai peserta di gelombang 14 dan mengambil kursus Desain Grafis CorelDRAW dan Pelatihan Sukses TOEFL.
“Dengan pelatihan yang dibantu Prakerja, tes TOEFL saya mencapai skor 580, batas rata-rata untuk standar S1 di Universitas luar negeri 550,” kata Jeklin.
Baca juga: MPPKP: Kartu Prakerja beri dampak positif bagi masyarakat di pedalaman
Baca juga: Cerita alumni Kartu Prakerja di perkebunan sawit di Kalimantan Barat
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2022