Ini adalah kedua kalinya kita panen. Ternyata terbukti kalau bawang merah varietas ini bisa ditanam di dataran tinggi, seperti di sini

Purwakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi panen bawang merah bersama para petani milenial di Desa Cikeris, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis.

“Ini adalah kedua kalinya kita panen. Ternyata terbukti kalau bawang merah varietas ini bisa ditanam di dataran tinggi, seperti di sini,” kata Dedi Mulyadi di sela-sela panen di Purwakarta, Kamis.

Bawang merah yang ditanam itu merupakan varietas baru ijo yang merupakan aspirasi Dedi Mulyadi untuk meningkatkan produktivitas dan perekonomian para petani muda di wilayah tersebut. Selain mendapatkan bantuan bibit, para petani juga mendapat bantuan berupa pupuk dan kebutuhan tanam lainnya.

Dedi Mulyadi menyampaikan bawang merah yang ditanam selama dua bulan empat hari itu berhasil tumbuh subur di lahan seluas 10 hektare. Dari luas lahan tersebut, petani bisa menghasilkan hingga 30 ton bawang merah.

Baca juga: Jokowi ingin ada kepastian harga dan pembeli bawang merah petani

Setelah dipanen kemudian bawang tersebut akan dikeringkan dan mengalami penyusutan sekitar 60 persen. Selanjutnya bawang siap dijual ke pasaran.

"Jika harga bawang merah Rp15 ribu per kilogram, maka setelah ada penyusutan, petani masih mendapat untung Rp180 juta. Nantinya uang itu akan menjadi keuntungan, dan modal mereka kembali,” kata Dedi Mulyadi.

Dedi berharap para petani semakin kreatif dengan menciptakan produk hasil pertanian, sehingga bawang hasil panen tidak hanya dijual mentah ke pasar, tapi bisa dalam produk lainnya.

“Bawangnya nanti bisa jadi oleh-oleh khas Cikeris, misal jadi bawang goreng atau produk lainnya. Nanti kan bisa ada keuntungan lebih dari hasil panen dan perekonomian itu terus berputar,” kata dia.

Baca juga: Pakar pertanian meyakini bawang merah tak perlu impor


Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022