Jakarta (ANTARA) - Union Cycliste Internationale (UCI) turut memberikan dukungan dalam pembinaan prestasi atlet balap sepeda Indonesia dengan memberikan alat penunjang latihan berupa 10 unit smart trainer dari Wahoo Fitness kepada Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI).
General Manager Wahoo Indonesia Andhika Pratama mengatakan pihaknya sebagai representatif Wahoo International telah menjalin komunikasi dengan UCI terkait pemberian alat penunjang latihan tersebut.
"Alat yang kami 'support' ini adalah Wahoo Kickr Gen 5 yang bisa menunjang latihan atlet agar lebih efektif dan efisien," ujar Andhika dalam seremonial penyerahan smart trainer di Kantor PB ISSI, Jakarta, Kamis.
Baca juga: Menpora: UCI MTB sarana atlet Indonesia bersiap hadapi Olimpiade 2024
Wahoo Kickr Gen 5, lanjut Andhika, memiliki teknologi canggih yang dapat meningkatkan performa atlet karena dilengkapi dengan sensor dan data-data detail dengan tingkat error yang sangat kecil.
Smart trainer tersebut juga digunakan atlet-atlet internasional seperti yang tergabung dalam tim profesional yang bersaing di Tour de France, EF Education–EasyPost.
"Dengan alat ini, atlet dapat merasakan pengalaman yang sama ketika berlatih di luar ruangan. Maksimum power dari alat ini juga mencapai 2.200 watt yang dapat menunjang sprinter-sprinter Indonesia," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Jasmine Azzahra raih emas di Kejuaraan BMX Internasional di Malaysia
Pelatih Kepala Timnas Balap Sepeda Dadang Haries Poernomo mengatakan smart trainer sangat membantu dalam menunjang latihan atlet balap sepeda Indonesia.
"Bahkan dapat dimanfaatkan untuk pembinaan bukan hanya di timnas saja. Saya berharap ke depan kita punya program pelatihan-pelatihan di seluruh provinsi untuk mengenalkan peralatan ini," ujar Dadang.
Dengan adanya peralatan yang canggih, kata Dadang, atlet bisa berlatih kapan dan di mana saja.
"Jika di daerah tidak punya trek atau rute tanjakan, alat ini bisa digunakan juga. Selain itu juga memperingan pelatih dan atlet untuk berlatih di daerah masing-masing," kata Dadang.
Baca juga: Fadli optimistis tatap Paris 2024 meski paracycling absen di APG 2022
Pencarian bibit atlet potensial pun bakal menjadi lebih mudah. Sebab, dalam alat tersebut terdapat berbagai menu latihan yang dapat diberikan pelatih kepada atlet.
"Paling penting adalah latihan bisa lebih efektif dan efisien. Alat ini sangat membantu. Kami sebagai pelatih bisa memantau perkembangan atlet meski latihan misalkan dilakukan dengan jarak jauh," pungkas Dadang.
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2022