Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan penyelenggaraan ibadah haji 1443 Masehi/2022 Hijriah mendapat apresiasi dari berbagai pihak dan harus menjadi tolok ukur untuk pelaksanaan tahun depan.
"Haji 2022 harus jadi tolok ukur, namun kita tidak boleh jemawa dan cepat puas. Tantangan ke depan saya yakini jauh lebih berat," ujar Menag dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Pernyataan Menag Yaqut itu disampaikan dalam Rapat Kerja Nasional Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 1443 Hijriah di Batam, Kamis.
Baca juga: Menag undang Menteri Haji Saudi ke Indonesia negosiasi biaya Masyair
Menag mengatakan kuota jamaah haji Indonesia tahun depan kemungkinan akan meningkat dibandingkan 1443 Hijriah yang hanya 100.051 orang. Penambahan kuota ini berdampak pada persiapan yang harus semakin matang.
Oleh karena itu, Yaqut meminta tantangan ini harus diantisipasi oleh jajarannya di Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU).
Terkait Visi 2030 Arab Saudi, Yaqut meminta jajarannya agar menyiapkan mitigasi yang tepat jika penyelenggaraan haji ke depan tidak lagi banyak melibatkan pihak Kerajaan Arab Saudi.
Baca juga: Menag: Banyak jamaah haji yang masih belum paham manasik
"Untuk itu ke depan saya minta harus ada banyak inovasi. Seperti jaket pendingin yang tahun ini sudah dicoba mungkin perlu diadakan untuk para petugas di lapangan. Demikian juga layanan fast track bisa diperbanyak tak hanya di Jakarta, tapi bisa di Jateng dan Jatim. Rakernas jangan hanya acara seremoni," kata Menag.
Sementara itu, Direktur Jenderal PHU Kemenag Hilman Latief mengatakan pihaknya akan menggelar pra rakernas dengan mengundang berbagai kalangan untuk merumuskan kebijakan terbaik demi pelaksanaan ibadah haji tahun-tahun berikutnya.
Pihak-pihak yang akan dimintai masukan seperti Kemenkes, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Inspektorat Jenderal Kemenag, hingga akademisi berbagai perguruan tinggi.
Baca juga: Kuota haji 1444 Hijriah/2023 Masehi diprediksi naik
"Output yang ingin dihasilkan dari rakernas ini adalah terwujudnya rumusan terbaik dan rencana aksi terhadap perbaikan haji," kata dia.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022