"Pemerintah sedang berupaya melindungi masyarakat yang berpotensi terdampak gejolak kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok dan bahan bakar minyak, lewat mekanisme bantuan sosial yang harus sama-sama kita jaga keberhasilan-nya," kata Lestari Moerdijat yang juga akrab disapa Rerie dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan memastikan bantuan sosial dalam rangka menjaga daya beli masyarakat di tengah rencana kenaikan harga BBM tepat sasaran lewat persiapan penyaluran yang matang dan transparan.
Menurut Rerie beragam-nya jenis bantuan dengan instansi penanggung jawab yang berbeda menuntut adanya transparansi dan kolaborasi yang baik, sehingga bantuan yang diberikan tepat sasaran dan manfaat.
Baca juga: Pengamat sebut pengalihan subsidi BBM ke bansos sudah tepat
Baca juga: Presiden serahkan bantuan pengalihan subsidi BBM di Sentani Papua
Dia berharap bantuan sosial yang diberikan pemerintah benar-benar mampu meringankan beban masyarakat di tengah dampak gejolak ekonomi dunia.
Menurut Rerie perhatian serius para pemangku kepentingan harus ditujukan pada proses penyaluran bantuan sosial yang diberikan pemerintah, dalam rangka memastikan bantuan tersebut tepat sasaran.
Dia juga mengajak segenap lapisan masyarakat untuk ikut aktif dalam mengawal proses penyaluran bantuan sosial sehingga upaya pemerintah meringankan beban masyarakat dapat terealisasi dengan baik.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bantuan sosial (bansos) tambahan senilai Rp24,17 triliun telah disiapkan Presiden Joko Widodo bagi masyarakat.
Bantuan sosial tambahan itu diberikan dalam rangka menjaga daya beli masyarakat di tengah kenaikan sejumlah harga barang kebutuhan pokok, termasuk kenaikan harga BBM.
Ketiga jenis bansos tambahan yang disiapkan itu dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) senilai Rp12,4 triliun, subsidi upah pekerja senilai Rp9,6 triliun dan bansos dari pemda senilai Rp2,17 triliun.
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022