Padang (ANTARA) - Divisi Humas Mabes Polri mengedukasi tokoh masyarakat di Kabupaten Padang Pariaman dalam mencegah penyebaran paham radikal, intoleran dan terorisme menyebar di daerah tersebut melalui fokus grup terpumpun yang digelar di Mapolres Padang Pariaman.

Tim Humas Mabes Polri AKBP Erlan Munaji di Padang, Senin mengatakan kegiatan ini digelar untuk mencegah masuknya paham radikalisme, terorisme dan intoleran.

“Polri mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menolak paham tersebut,” kata dia.

Paham radikal itu bisa memecah belah persatuan bangsa Indonesia, dasar ideologi bangsa ini adalah Pancasila.

“Maka mari kita bersama-sama menolak paham radikal tersebut dan jangan sampai masuk di lingkungan kita," kata dia.

Sementara, mantan narapidana teroris Nasir Abas yang menjadi narasumber menerangkan bahwa pemahaman yang beraliran radikal mengarah kepada terorisme dan intoleran.

Paham radikalisme adalah paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial politik dengan cara kekerasan maupun drastis.

"Terorisme, merupakan perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas yang dapat menimbulkan korban," katanya

Paham radikalisme yang mengatasnamakan islam saat ini berkeinginan perang melawan pemerintah NKRI, mengganti sistem pemerintahan NKRI menjadi khilafah.

"Berbagai cara mereka untuk merekrut menjadi kelompoknya. Untuk itu kita jangan sampai terpengaruh dengan ajakan mereka tersebut," ungkapnya.

Sementara Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan mengatakan Divisi Humas Mabes Polri melakukan kegiatan ini di Sumbar di tiga lokasi, pada Kamis ini di Kota Padang yakni Yayasan Adzkia Padang kemudian dua titik yang lain yaitu di Polres Pariaman dan Polresta Padang pada Kamis (1/9).

Ia mengatakan paham radikal, intoleran dan terorisme ini tetap ada bergerak secara diam-diam dan perlu langkah-langkah untuk menghambat penyebaran paham ini.

Dirinya mengajak masyarakat agar berhati-hati dan mengantisipasi penyebaran paham yang dapat merusak keutuhan bangsa dengan mengganti dasar negara serta melakukan aksi teror.

"Kita berharap masyarakat agar dapat mengetahui dan dapat melakukan aksi pencegahan secara pribadi mencegah paham itu tersebar," kata dia.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022