Tujuan pembangunan TPS-3R ini yakni untuk mengatasi masalah sampah di desa, terutama persoalan sampah plastik dan menuju Klungkung 100 persen Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Desa.
Klungkung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Klungkung, Bali, menggencarkan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS-3R) di desa-desa untuk mendukung Presidensi/Keketuaan G20 Indonesia.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta di Klungkung, Kamis, menyatakan usaha pemerintah Kabupaten Klungkung mengatasi masalah sampah sejalan dengan komitmen Indonesia sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Tahun 2022 yakni mengajak dan mendorong negara anggota G20 mempercepat transisi energi yang ramah lingkungan termasuk pengembangan teknologi olah sampah.
Menurut dia, pengembangan usaha mengolah sampah di Klungkung lebih fokus pada pengolahan sampah dari hulu ke hilir, yakni pemilahan sampah organik dan anorganik mulai dari tingkat desa dengan berbasis komunitas masyarakat lokal.
Baca juga: Luhut ingin pastikan Bali bebas sampah saat puncak acara KTT G20
Karena itu, kata dia, untuk mencapai cita-cita besar Klungkung bersih dari sampah plastik, pemerintah membutuhkan kerja sama lintas batas, termasuk berkolaborasi dengan komunitas masyarakat baik di desa maupun di kota, serta penggiat lingkungan hidup.
"Tujuan pembangunan TPS-3R ini yakni untuk mengatasi masalah sampah di desa, terutama persoalan sampah plastik dan menuju Klungkung 100 persen Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Desa," kata Nyoman Suwirta saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan TPS-3R Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung.
Ia mengatakan pemerintah Kabupaten Klungkung sangat serius dalam menangani masalah sampah apalagi Klungkung merupakan salah satu tujuan wisata di Bali meskipun tidak mudah dan tidak murah.
Sampai kini, di Kabupaten Klungkung sudah ada 45 desa yang memiliki TOSS sendiri. Untuk itu, Bupati Suwirta meminta Desa Adat dan Desa Dinas berkolaborasi dan gencar melakukan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat memilah sampah dari sumbernya seperti dari rumah.
"Tahun 2023 semua harus dituntaskan. Tidak ada yang susah, tidak ada yang tidak bisa, terus bergerak. Mari kita pilah sampah dari sumbernya agar permasalahan sampah segera bisa kita tuntaskan. Pemilahan sampah berbasis sumber adalah yang paling utama dan mendesak, sehingga jika TPS-3R ini nanti sudah selesai pembangunannya, sampah yang masuk ke TPS-3R sudah dipilah langsung oleh warga,” kata Bupati Suwirta.
Baca juga: Kepala Badan Lingkungan AS puji pengolahan sampah di Jimbaran
Sebelumnya Bupati Klungkung melakukan peletakan batu pertama pembangunan beberapa TPS-3R yakni TPS-3R Desa Aan, TPS-3R Desa Tihingan, TPS-3R Desa Getakan, dan TPS-3R Desa Bakas.
Perbekel (Kepala Desa) Desa Negari I Gusti Ngurah Bagus Mahendra mengatakan pembangunan TPS-3R Desa Negari menggunakan dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian PUPR sebesar Rp600 juta dengan luas tanah enam are dan dikerjakan selama 180 hari kalender.
Bagus Mahendra berharap pembangunan TPS-3R tersebut dapat menjadikan Desa Negari menjadi desa yang asri dan bersih dari sampah.
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir juga Kaban Baperlitbang Kabupaten Klungkung Anak Agung Gede Lesmana, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung I Ketut Suadnyana, Kapala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) I Made Jati Laksana, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMDPPKB) Klungkung I Wayan Suteja dan para tamu undangan terkait lainnya.
Pewarta: Rolandus Nampu
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022